Arkeolog Ungkap Situs Gunung Padang Cianjur Merupakan Suatu Piramida

Ali menjelaskan istilah Piramida tersebut merupakan penyebutan internasional untuk struktur bangunan segitiga. Baik bangunannya mengerucut ataupun tumpul pada bagian puncaknya

Mar 9, 2023 - 18:25
Arkeolog Ungkap Situs Gunung Padang Cianjur Merupakan Suatu Piramida
Situs Gunung Padang Cianjur / IST

NUSADAILY.COM – CIANJUR - Arkeolog Sekaligus Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang Ali Akbar tegaskan Situs Gunung Padang di Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur merupakan piramida dengan bentuk berupa susunan batu berundak.

Ali menjelaskan istilah Piramida tersebut merupakan penyebutan internasional untuk struktur bangunan segitiga. Baik bangunannya mengerucut ataupun tumpul pada bagian puncaknya, penyebutan secara internasional tetap Piramida.

"Secara internasional Situs Gunung Padang itu merupakan piramida. Arkeolog internasional pun menyebut itu Piramida," ujar Ali, Rabu (8/3/2023).

Menurutnya terkait istilah punden berundak, merupakan penyebutan lokal untuk struktur bangunan tersebut. Sama halnya dengan Piramida Mesir yang memiliki sebutan lokal yakni Mastaba dan masyarakat wilayah Polinesia yang menyebut struktur bangunan tersebut sebagai Marae.

BACA JUGA : Potret Petugas Pantarlih Cantik Asal Madiun, Naik Turun...

"Jadi ini hanya terkait penyebutan. Antara sebutan lokal dan internasional. Piramida itu sebutan secara internasional dan secara lokalnya itu punden berundak," kata dia.

Ali menjelaskan adanya pihak yang enggan menyebut situs Gunung Padang sebagai Piramida diduga karena terkait fungsi dari situs tersebut yang berbeda dengan Piramida Mesir.

"Kebanyakan orang tahu Piramida itu seperti yang di Mesir dengan fungsi sebagai makam. Mungkin tidak ingin disamakan sebutannya karena khawatir jadi salah paham. Karena situs gunung Padang ini bukan makam, tetapi tempat sakral untuk pemujaan," jelasnya.

Namun Ali juga menegaskan bahwa situs yang memiliki luas 291.800 meter ini merupakan bukti kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban di masa lalu. Menurut Ali, arsitektur dan tata letak Gunung Padang penuh dengan perhitungan yang luar biasa.

Dari hasil ekskavasi awal, ditemukan jika di bawah bangunan yang saat ini nampak di permukaan, masih ada struktur bangunan lainnya.

"Jadi yang di permukaan itu usianya paling muda, dibangun pada tahun 500 masehi. Empat meter di bawahnya ditemukan struktur bangunan berusia 500 sebelum masehi, dan beberapa meter di bawahnya lagi ada struktur bangunan yang usianya sekitar 5.200 sebelum masehi," ungkap dia.

Bahkan menurut Ali, jika dilakukan ekskavasi lebih mendalam, kemungkinan akan ditemukan lagi struktur bangunan yang usianya lebih tua. Termasuk berpotensi ditemukan juga ruangan-ruangan selayaknya bangunan piramida.

Oleh karena itu, Ali berharap pemerintah kembali melakukan ekskavasi di Gunung Padang untuk mengungkap berbagai hal yang masih menjadi misteri

"Ini dibangun tidak dalam satu periode, jadi kemungkinan ada struktur bangunan lagi. Karena kan kalau dilihat, dari satu bangunan ditimbun kemudian dibangun lagi di atasnya. Dari penelitian juga didapati ada rongga di bawah tanah, kemungkinannya rongga itu terbentuk secara alami atau sengaja dibuat suatu ruangan oleh leluhur kita. Tapi untuk membuktikannya perlu ekskavasi lagi," ucap dia.

"Masih banyak misteri yang belum terungkap, mulai dari diduga adanya ruangan di bawah struktur bangunan, usia struktur paling dasar, hingga hilangnya peradaban maju yang membuat situs ini. Kami berharap kalau ekskavasi diteruskan, misteri itu bisa terungkap," kata dia. (ros)