Potret Petugas Pantarlih Cantik Asal Madiun, Naik Turun Gunung Sendirian

Gadis ayu berlesung pipit ini merupakan Petugas Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun. Naik turun gunung sendirian, siapa yang pengen nemenin saat Coklit ?

Feb 27, 2023 - 04:06
Potret Petugas Pantarlih Cantik Asal Madiun, Naik Turun Gunung Sendirian
Foto : Vivian Srinanda Iskandar (23) petugas Pantarlih Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Minggu (26/02/2023).

NUSADAILY.COM - MADIUN - Hujan lebat hampir turun tiap hari, membuat jalan batu makadam menjadi licin tidak menghalangi gadis cantik bernama lengkap Vivian Srinanda Iskandar (23) melaksanakan tugasnya sebagai pencocokan dan penelitian (Coklit) daftar pemilih, Minggu (26/02/2023).

Gadis ayu pipi lesung pipit ini merupakan Petugas Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun. Ia bertugas mendata warga pada dua dusun yang berbeda. Yakni Dusun Sekedung dan Dusun Druwong.

Banyak kendala yang Ia hadapi selama mendata, mulai dari penerangan rumah penduduk yang kurang memadai, sampai akses jalan tidak bisa dilewati dengan sepeda motor. 

Hingga terpaksa harus berjalan kaki sendirian, naik turun menyusuri rumah rumah warga yang berada pada topografi Pegunungan Wilis yang sulit dan jauh.

" Selain ingin turut serta mensukseskan gelaran Pemilu serentak 2024, saya juga masih muda, juga ingin mengabdi kepada masyarakat sekitar agar mengetahui langsung kondisi mereka," kata Vivian.

Diketahui selain jadi petugas Pantarlih, Vivian juga seorang seniman yaitu sebagai pesinden tersebut ditarget KPU dapat menyelesaikan 258 data pemilih pada bulan Maret ini.

"Suka duka banyak. Kalau sukanya saya dikenal oleh banyak warga karena berinteraksi langsung, jadi banyak teman dan banyak kenalan. Kalau dukanya karena lingkungannya di gunung mau tidak mau harus naik turun, apalagi ada jalan yang tidak bisa dilewati oleh motor, jalannya bebatuan, sulit sekali diakses memakai sepeda motor, jalan kaki, kadang hujan, apalagi sepi, ada rasa takut juga," ungkapnya.

Vivian yang menekuni sinden sejak dari bangku SMP itu yang berasal dari keluarga petani ini mengaku tak malu, malah merasa nyaman ketika bertatap muka langsung dengan warga untuk meminta dokumen identitas seperti Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk.

"Tahu pembukaan Pantarlih dari pengunguman di kantor desa. Persyaratannya tes kesehatan, ijazah, KK, KTP,  Pas Foto, lalu dikumpulkan di sekretariat. Kemudian diterima," cerita Vivian.

Mejadi petugas Pantarlih baru pertama kali dilakoninya. Dalam menjalankan tugas Ia juga melengkapi identitasnya seperti rompi, dan kartu tanda pengenal. Termasuk menjaga etika ketika bertamu ke rumah warga.

" Penghuni rumah juga ramah kalau di desa seperti ini, dimintai data juga welcome. Harapannya warga bisa menggunakan hak suaranya di Pemilu serentak 2024 mendatang," pungkasnya. (*/nto).