Ada Apa dengan Fahri Hamzah, Dulu Caci Maki Jokowi, Kini Puja Puji Ajak Warga Aklamasi

"Ternyata pujian itu hanya karena Fahri mendukung pasangan calon presiden yang didukung oleh Pak Jokowi, nah kalau itu ya isi pikiran dan isi perut Fahri bisa terukur, jadi isi pikiran dan isi perut Fahri itu hanya bisa selesai dengan kekuasaan," kata dia.

Dec 26, 2023 - 09:17
Ada Apa dengan Fahri Hamzah, Dulu Caci Maki Jokowi, Kini Puja Puji Ajak Warga Aklamasi

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md menilai sikap Fahri Hamzah membingungkan.

"Kalau Fahri Hamzah mau ngomong seperti itu, sebetulnya rakyat justru bingung dengan sikap Fahri. Dulu dan Fahri itu mencaci maki Pak Jokowi, caci maki apa yang tidak keluar dari mulut Fahri Hamzah, tapi tiba-tiba dia mendukung Pak Jokowi itu yang orang kemudian berfikir ada apa dengan Fahri Hamzah," kata Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Benny Rhamdani, kepada wartawan, Senin (25/12/2023).

Benny kemudian menyindir pujian yang dilakukan Fahri. Menurutnya pikiran Fahri hanya tentang kekuasaan.

"Ternyata pujian itu hanya karena Fahri mendukung pasangan calon presiden yang didukung oleh Pak Jokowi, nah kalau itu ya isi pikiran dan isi perut Fahri bisa terukur, jadi isi pikiran dan isi perut Fahri itu hanya bisa selesai dengan kekuasaan," kata dia.

Benny menyebut dulu Fahri Hamzah yang kritis terhadap pemerintah kini membisu. Hingga sekarang, kata dia, menjadi pihak yang paling kritis terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden lain.

"Ini kan menyedihkan bagi Fahri Hamzah yang dulu dikenal kritis tiba-tiba jadi dia membisu, kemudian sekarang mau bicara seolah-olah so criticism justru karena ingin menjatuhkan pasangan calon presiden yang lain, nggak begitulah berpolitik itu," tutur dia.

Menurut Benny, pihak Ganjar-Mahfud yang paling konsisten. Sebab, menurutnya, tidak ada kritikan yang dilakukan terhadap apa yang dilakukan Jokowi.

"Jadi berpolitik itu tidak sedungu cara berpikir Fahri Hamzah, kalau di pihak kami justru konsisten kok. Kami sampai hari ini mengatakan bahwa apa yang dilakukan Pak Jokowi adalah yang terbaik bagi bangsa ini, nggak ada kritisme kepada apa yang telah dilakukan oleh Pak Jokowi," ucap dia.

Benny menyebut karya besar yang dilakukan Jokowi tidak akan pernah dikhianati oleh Ganjar-Mahfud. Dia menyebut saat ini yang terjadi hanya perbedaan pilihan pasangan.

"Kita hanya berbeda di pasangan calon presiden dan wakil presiden, tapi hal-hal yang sangat ideologis, karya besar yang dikerjakan oleh Pak Jokowi itu nggak akan pernah kita khianati, Pak Jokowi itu dalam pandangan saya itulah yang terbaik dalam sejarah kepemimpinan nasional setelah Bung Karno," sebut dia.

"Kalau Ibu Mega memang nggak bisa dihitung karena kepemimpinannya kan terbatas hanya tiga tahun dulu ya, jadi kalau kememimpinan yang genap lima tahun bahkan sepuluh tahun tidak ada kepemimpinan terbaik untuk jabatan presiden itu yang bisa menandingi Bung Karno dan Jokowi, nggak ada," sambungnya.

Benny kembali menekankan bahwa sikap pihaknyalah yang paling konsisten. Dia menuduh Fahri sebagai penjilat.

"Fahri Hamzah tadi lebih kepada menjilat karena butuh kekuasaan. Jadi isi pikiran dan isi perut Fahri Hamzah itu hanya sebatas kekuasaan. Dulu tidak ada caci-maki apapun itu nggak ada yang tidak keluar dari mulut Fahri Hamzah terhadap kepemimpinan presiden, 'semua yang dilakukan presiden Jokowi itu buruk, semua yang dilakukan Jokowi itu ambisius terkait infrasturktur' dan segala macam tudingan kepada yang berbau istana, misalnya, itu kan keluar dari mulut Fahri Hamzah," kata Benny.

Benny juga membantah tuduhan Fahri bahwa pasangan Ganjar-Mahfud ngomel-ngomel. Menurutnya, program Jokowi ke depannya akan diperkuat oleh Ganjar-Mahfud.

"Kalaupun soal pasangan capres itu bukan ngomel, artinya, misalnya apa yang dilakukan Pak Jokowi diperkuat ke depan, bansos saja BLT, itu yang akan ditambah. Nggak ada yang mendegradasi, tidak ada sikap dari pasangan calon presiden kami bahkan para pendukung mendegradasi baik secara moral kepemimpinan politik Pak Jokowi," katanya.

Lebih lanjut, Benny mengatakan ucapan dari Fahri ke Jokowi bisa dicek rekam digitalnya. Dia kemudian mengajak para pendukung paslon untuk bertarung gagasan.

"Yang harus kita pertanyakan adalah konsistensi Fahri Hamzah, justru melihat sikap Fahri Hamzah itu malu-maluin, dia lupa dengan jejak didital, di era modern ini dia jangan lupa dengan jejak digital, karena kalau dia dibuka jejam didital masa lalu, itu sama artinya orang akan melempar kotoran ke wajahnya Fahri, jadi udahlah Fahri saya ajak dia untuk ngomong tentang gagasan besar, tentang big picture Indonesia," sebutnya.

Fahri Ajak Rakyat Aklamasi Pilih Prabowo-Gibran

Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah mengkritik posisi pasangan calon presiden 1 dan 3 yang sejak awal sudah salah dan mengajak warga untuk aklamasi pilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Fahri Hamzah mengajak masyarakat untuk cerdas dalam memilih di Pilpres 2024. Fahri juga mengajak masyarakat agar aklamasi memilih Prabowo-Gibran.

Hal ini disampaikan Fahri dalam akun X resminya, Senin (25/12/2023). Fahri awalnya menyebutkan adanya kesalahan konsep dalam visi-misi yang ditawarkan pada masyarakat.

"Konsep awalnya salah. Jadi rakyat tidak mungkin memilih yang sejak awal salah konsep. Bahkan kesalahan konsep dipertahankan sampai sekarang," tulis Fahri, detikcom sudah meminta izin untuk mengutip tweet tersebut.

Fahri menyebut salah satunya perubahan atau oposisi yang ditawarkan, namun menurutnya masih ada pihak yang juga tetap menjadi penguasa.

"Yang pertama bilang perubahan atau oposisi tapi masih aja nyambi jadi penguasa. Ya salah itu kontradiksi. Ini ganjil rakyat gak bisa!" tulis Fahri.

Fahri lantas mengajak masyarakat untuk aklamasi memilih Prabowo-Giran. Fahri juga mengingatkan agar tidak mempertaruhkan masa depan dan meminta semua pihak untuk kompak menuju Indonesia emas.

"Makanya, saya ajak semua aklamasi pilih #PrabowoGibran2024 karena toh yang lain tidak ada juga alasan yang kuat dan mendasar. Kalau mereka sekedar obat kecewa, sayang sekali. Jangan pertaruhkan masa depan. Kali ini kita kompak menatap #IndonesiaEmas2045 . Ini giliran Indonesia!" tuturnya.(han)