5 Kebiasaan Buruk Penyebab Terdampak Penyakit Kanker

Penyakit ganas satu ini, nyatanya terus mengintai keselamatan jiwa. Dari data yang disebutkan Ketua Umum Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI), Dr. dr. Cosphiadi Irawan, SpPD-KHOM merupakan pada 2020 setidaknya sudah ada sekitar 10 juta penduduk dunia yang meregang nyawa akibat kanker.

Feb 20, 2023 - 23:02
5 Kebiasaan Buruk Penyebab Terdampak Penyakit Kanker
kematian akibat kanker, (Foto: Freepik)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Bukan rahasia lagi jika kanker adalah salah satu penyakit mematikan yang jadi momok paling menakutkan bagi banyak orang.

Penyakit ganas satu ini, nyatanya terus mengintai keselamatan jiwa. Dari data yang disebutkan Ketua Umum Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI), Dr. dr. Cosphiadi Irawan, SpPD-KHOM merupakan pada 2020 setidaknya sudah ada sekitar 10 juta penduduk dunia yang meregang nyawa akibat kanker.

Ironisnya, angka kematian akibat kanker di masyarakat nyatanya dari tahun ke tahun, justru ini dilaporkan terus meningkat. Pada tahun 2023 ini, bahkan diperkirakan ada sekitar 13 juta kematian akibat kanker.

Tingginya angka kematian akibat penyakit kanker tersebut, diungkap dr. Cosphiadi Irawan, spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hemato-Onkologi Medik disebabkan oleh empat faktor yang menjadi kebiasaan pola hidup tidak sehat dari masyarakat.

“Konsumsi makanan cepat saji, kurang aktivitas fisik, merokok, dan minum alkohol,” kata dr. Cosphiadi, dikutip dari laman resmi Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan RI, Senin (20/2/2023).

Empat kebiasaan hidup buruk tersebut, juga dikombinasikan dengan masih kecilnya awareness atau kesadaran dari masyarakat awam untuk melakukan deteksi dini kanker.

Pembiaran ini akhirnya berkembang menjadi kanker stadium lanjut. Sebab, umumnya pada stadium awal, kanker tak memperlihatkan gejala. Sehingga banyak pengidapnya, yang tidak sadar sudah mengidap kanker, alhasil banyak kasus kanker yang terdeteksi pada stadium lanjut.

“Kebiasaan ini menyumbang hingga 30 persen (kematian karena kanker), maka dari itu deteksi dini sangat penting untuk pencegahan,” tegasnya.

Saat ini untuk meningkatkan angka deteksi dini kanker di masyarakat, Kementerian Kesehatan diketahui tengah melakukan upaya untuk pemenuhan peralatan medis di fasilitas    deteksi dini penyakit kanker.

Mulai dari berupa mammografi dan USG di 514 kabupaten/kota untuk deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks pada perempuan, pemenuhan CT Scan di 514 Kabupaten/Kota untuk deteksi dini kanker kolorektoral pada pria, hingga pemenuhan 10.000 hematoanalyser untuk mendeteksi kelainan darah putih pada anak-anak.

“Kanker payudara paling banyak diderita perempuan, kita sudah pasang 6000 USG. Kedua ada kanker serviks, kita juga sudah wajibkan vaksinasi HPV. Testingnya nanti digeser dari tes IVA dan papsmear ke HPV DNA, ini untuk pencegahan,” jelas Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin.

Selanjutnya, Kemenkes menargetkan di tahun 2023 ini target 10.000 alat USG bisa terpenuhi ada di berbagai fasilitas kesehatan masyarakat

(roi)