Zulhas Ungkap Harga Kedelai Mahal karena Lemahnya Rupiah
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengunjungi Pasar Bukateja Purbalingga, hari ini. Zulhas menyebut kenaikan harga kedelai dipengaruhi oleh melemahnya rupiah.
NUSADAILY.COM – JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengunjungi Pasar Bukateja Purbalingga, hari ini. Zulhas menyebut kenaikan harga kedelai dipengaruhi oleh melemahnya rupiah.
"Tempe naik karena kedelai (bahan bakunya) impor, rupiahnya juga kita agak melemah sedikit. Jadi harganya naik," kata Zulkifli di Pasar Bukateja Purbalingga, Jumat (4/11/2022).
BACA JUGA: Zulhas Ungkap Harga Kedelai Mahal, Namun Akan Turun pada Desember
Selain itu menurutnya, stok yang masih tersedia saat ini merupakan hasil impor periode sebelumnya. Sehingga untuk harga kedelai masih relatif tinggi di pasaran dan berdampak pada naiknya harga tempe.
"Kedelai yang ada saat ini hasil pesanan bulan Juli-Agustus, oleh karena itu pemerintah melakukan langkah-langkah, bulog akan impor kedelai 350.000 ton," ujarnya.
Dengan adanya rencana impor itu, diharapkan harga kedelai dapat segera turun. Karena konsumsi kedelai menurutnya cukup tinggi di Indonesia.
"Setelah impor harganya mungkin kira-kira 11 ribu sampai sini, karena akan dijual 10 ribu nanti. Perjalanan kira-kira 40-50 hari," lanjutnya.
BACA JUGA: Zulhas Tegaskan Kebijakan DMO CPO Tidak Akan Dihapus
Zulkifli menyebut dengan adanya rencana itu dia memprediksi pada akhir tahun harga kedelai akan turun. Sehingga masyarakat dapat membeli tempe dengan harga yang lebih terjangkau.
"Desember akhir saya kira kita sudah punya kedelai lebih murah, sekarang memang 13 ribu lebih," pungkasnya.(eky)