Saat Ditanya Beranikah 'Pelototi' Pajak 100 Orang Terkaya RI, Anies: ‘Emang Punya Hutang Budi Apa’?

"Kita ingin sistem perpajakan kita berkeadilan. Kita hanya bicara yang 100 terkaya dan 100 terkaya itu kekayaan mereka lebih dari 100 juta penduduk Indonesia. Sebuah gambaran ketimpangan. Karena itu rumus kita adalah membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar," kata Anies.

Dec 27, 2023 - 07:26
Saat Ditanya Beranikah 'Pelototi' Pajak 100 Orang Terkaya RI, Anies: ‘Emang Punya Hutang Budi Apa’?

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Pasangan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memiliki gagasan untuk mengejar pajak 100 orang terkaya di Indonesia.

"Pertanyaannya 'emangnya berani?' Emangnya ada utang budi apa? Yang 100 (orang) paling kaya nggak berani ketemu, hahaha," kelakar Anies di Pontianak dikutip dari channel Youtube-nya, Selasa (26/12/2023).

Anies mengatakan ingin menciptakan sistem pajak yang berkeadilan. Menurutnya, harta 100 orang terkaya di Indonesia lebih banyak dari harta yang dimiliki 100 juta penduduk Indonesia.

"Kita ingin sistem perpajakan kita berkeadilan. Kita hanya bicara yang 100 terkaya dan 100 terkaya itu kekayaan mereka lebih dari 100 juta penduduk Indonesia. Sebuah gambaran ketimpangan. Karena itu rumus kita adalah membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar," kata Anies.

Untuk itu, ke depan Anies ingin meningkatkan produktivitas dan mengejar pajak dari 100 orang terkaya agar berkeadilan. Dengan begitu manfaatnya dinilai akan dirasakan oleh lebih banyak orang.

"Hampir semua yang di puncak mendapatkan kekayaan sebesar itu akibat privilege yang diberikan oleh negara. Apakah itu pertambangan, perkebunan, apapun itu datangnya dari negara. Ada 1-2 yang memang lewat aktivitas pasar, pure perekonomian, tapi sebagian besar adalah mendapatkan kesempatan dari negara. Faedahnya harus bisa dirasakan oleh orang banyak," ucap Anies.

Dalam orasinya, Anies menekankan tidak ada rencana untuk menaikkan pajak kepada masyarakat secara luas. Ia berpandangan bahwa wajib pajak adalah yang bekerja untuk kemajuan.

"Tidak ada rencana menaikkan pajak. Jadi jangan sampai nanti perubahan itu artinya menaikkan pajak. Lho kita justru ingin lebih efisien dan kami tidak ingin menyebut wajib pajak dengan istilah binatang. Bukan. Ini orang-orang yang bekerja untuk kemajuan," imbuhnya.

Sebelumnya, gagasan itu disampaikan Cak Imin dalam debat kedua pada Jumat (22/12) malam. Ia melontarkan keinginannya untuk mengejar pajak dari 100 orang terkaya di Indonesia, di sisi lain pajak untuk kelas menengah akan diturunkan demi rasa keadilan.

"Kita harus punya keyakinan bahwa 100 orang yang kaya ini kita pajaki bersamaan dengan kita turunkan pajak kelas menengah di Indonesia," ucap Cak Imin.(han)