Rumah Sakit di Gaza Diblokade Tank Israel

Pasukan Israel telah mencapai gerbang rumah sakit utama Kota Gaza pada hari Senin, target utama mereka dalam pertempuran menguasai Jalur Gaza. Di rumah sakit itu, para tenaga medis mengatakan bahwa sejumlah pasien, termasuk bayi yang baru lahir, meninggal karena kekurangan bahan bakar.

Nov 15, 2023 - 14:29
Rumah Sakit di Gaza Diblokade Tank Israel

NUSADAILY.COM -GAZA-  Pasukan Israel telah mencapai gerbang rumah sakit utama Kota Gaza pada hari Senin, target utama mereka dalam pertempuran menguasai Jalur Gaza. Di rumah sakit itu, para tenaga medis mengatakan bahwa sejumlah pasien, termasuk bayi yang baru lahir, meninggal karena kekurangan bahan bakar.

Dilansir dari medcom.id, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf Al-Qidra, yang berada di dalam rumah sakit Al-Shifa, mengatakan bahwa 32 pasien telah meninggal dalam tiga hari terakhir, termasuk tiga bayi yang baru lahir. Ini terjadi akibat pengepungan rumah sakit dan pemadaman listrik oleh Israel.

Setidaknya 650 pasien masih berada di dalam Rumah Sakit Al-Shifa. Mereka merasa putus asa untuk dievakuasi ke fasilitas medis lain oleh Palang Merah atau lembaga netral lainnya.

Israel menuduh Rumah Sakit Al-Shifa berada di atas terowongan yang menjadi markas besar kelompok pejuang Hamas. Tuduhan itu berulang kali dibantah Hamas.

"Tank-tank Israel berada di depan rumah sakit. Kami berada dalam blokade total. Ini adalah area yang sepenuhnya sipil. Hanya fasilitas rumah sakit, pasien rumah sakit, dokter, dan warga sipil lain yang tinggal di rumah sakit. Seseorang harus menghentikan ini," kata seorang ahli bedah di rumah sakit, Dr. Ahmed El Mokhallalati, seperti dikutip dari NDTV, Selasa, 14 November 2023.

"Mereka mengebom tangki air, sumur air, dan juga pompa oksigen. Mereka mengebom segalanya di rumah sakit. Jadi kami hampir tidak bisa bertahan. Kami memberi tahu semua orang, rumah sakit tidak lagi menjadi tempat aman untuk merawat pasien. Kami menyakiti pasien dengan tetap mempertahankan mereka di sini," sambungnya.

Ada juga kekhawatiran baru bahwa perang bisa meluas di luar Gaza, dengan peningkatan bentrokan di perbatasan utara Israel dengan Lebanon, dan Amerika Serikat (AS) meluncurkan serangan udara pada target milisi terkait Iran di Suriah tetangga.

Israel meluncurkan kampanye besar-besaran bulan lalu untuk menghancurkan Hamas. Ini terjadi usai Hamas melancarkan serangan kilat ke Israel selatan dan membunuh sekitar 1.200 orang pada 7 Oktober. Hamas juga menyandera 240 warga Israel di Gaza.

Sejak itu, ribuan warga Gaza telah terbunuh dalam serangan balasan Israel, dan lebih dari setengah populasi menjadi pengungsi. Israel telah memerintahkan evakuasi total masyarakat di Gaza bagian utara.

Otoritas kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 11.000 orang telah dikonfirmasi tewas akibat serangan Israel, dengan sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak.

Sejak pasukan darat Israel memasuki Gaza pada akhir Oktober dan dengan cepat mengepung Kota Gaza, pertempuran telah terkonsentrasi di lingkungan yang semakin ketat di sekitar Al Shifa, rumah sakit terbesar di wilayah tersebut.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Qidra, mengatakan sebuah tank Israel kini ditempatkan di gerbang rumah sakit. Penembak jitu dan drone Israel menembaki rumah sakit tersebut, sehingga menyulitkan petugas medis dan pasien untuk bergerak.(*)