Penutupan TPA Tlekung, Khamim: Bukti Pengolahan Sampah di TPA Buruk

Sep 12, 2023 - 00:25
Penutupan TPA Tlekung, Khamim: Bukti Pengolahan Sampah di TPA Buruk
Masyarakat memilah sampah di TPS3R yang berada di sekitar area relokasi Pasar Besar Batu.

NUSADAILY.COM-KOTA BATU– TPA Tlekung ditutup sejak 30 Agustus lalu oleh DLH Kota Batu. Seluruh sampah dari penjuru Kota Batu tak lagi ditampung di tempat itu. Penutupan TPA tersebut imbas dari tuntutan warga yang mengeluhkan bau tak sedap. Lantaran buruknya tata kelola sampah yang hanya ditimbun tanpa diolah.

 

Dalam situasi terhimpit itu, DLH Kota Batu seolah gagap dalam mengatasi persoalan sampah yang dibiarkan berlarut-larut. Fungsi TPS3R di desa/kelurahan baru dioptimalkan untuk mengolah secara mandiri limbah domestik rumah tangga. Padahal sejak 2019 lalu, kalangan legislatif pernah mendesak agar TPS3R di desa/kelurahan dioptimalkan untuk mengurangi beban kapasitas TPA Tlekung.

 

Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Khamim Tohari menuturkan, penguatan fungsi TPS3R menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk memilah sampah dari hulu. Di sisi lain, menunjukkan lemahnya kinerja DLH Batu terkait pengelolaan sampah. Hal itu menunjukkan adanya gejala patologi birokrasi karena tak mampu dalam menjalankan suatu kebijakan layanan publik.

 

Terlebih pengelolaan sampah di Kota Batu telah dituangkan dalam Perda Kota Batu nomor 2 tahun 2014. Disertai pula aturan berupa Perwali Kota Batu nomor 67 tahun 2018 tentang jakstrada pengelolaan sampah rumah tangga dan sejenis sampah rumah tangga. Namun kedua regulasi itu belum dijalankan secara serius.

 

"Persoalan sampah dibiarkan berlarut-larut sejak beberapa tahun lalu. Namun DLH baru bertindak setelah TPA Tlekung ditutup. Padahal legislatif sudah mengingatkan sejak 4-5 tahun lalu agar ada penanganan komprehensif," tegas politisi PDIP itu.

 

Sementara itu, Kepala DLH Kota Batu, Aries Setiawan menjelaskan, TPA Tlekung seharusnya stop beroperasi sejak 2016 lalu karena mengalami over kapasitas. Penutupan TPA Tlekung baru dilakukan pada 30 Agustus lalu karena tuntutan masyarakat setempat yang mengeluhkan bau busuk imbas buruknya tata kelola.

 

"Seharusnya sudah stop 2016 lalu. Namun tetap dioperasikan karena belum menemukan lahan yang layak untuk membangun TPA yang baru," terang Aries.

 

Aries menuturkan, saat ini TPA Tlekung hanya diperuntukkan menampung sampah residu. Sementara sampah domestik dikelola secara mandiri melalui TPS3R di tiap desa/kelurahan. Selanjutnya, DLH Kota Batu menangani sampah yang dihasilkan dari fasilitas publik seperti pasar maupun di kawasan Alun-Alun Kota Batu.

 

"Kalau hanya menampung sampah residu, diperkirakan volume sampah yang masuk TPA Tlekung menyisakan 10-20 persen dari jumlah biasanya. Sampah yang bukan residu tidak diterima di TPA. Jika ada yang tetap masuk, akan dikembalikan ke asalnya," tutur Aries. (oer/wan).