Pedas! Mardiono Sebut Ketua KPU Bukan Pengganti Tuhan soal Kasus PPP di MK
"Kita sebagai insan yang percaya kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa sehingga Ketua KPU bukan pengganti tuhan, sehingga menurut saya tidak bisa kemudian menentukan segalanya. Itu tidak," kata Mardiono dalam jumpa pers di Kantor DPP PPP, Jakarta, Rabu (22/5).
NUSADAILY.COM – JAKARTA - Plt. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono menampik pernyataan Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari..
Mardiono masih yakin PPP punya peluang untuk menang dalam sengketa di MK.
Pernyataan Mardiono membalas pernyataan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari soal upaya PPP lolos ke parlemen di Pemilu 2024 lewat MK sudah tertutup.
"Kita sebagai insan yang percaya kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa sehingga Ketua KPU bukan pengganti tuhan, sehingga menurut saya tidak bisa kemudian menentukan segalanya. Itu tidak," kata Mardiono dalam jumpa pers di Kantor DPP PPP, Jakarta, Rabu (22/5).
Mardiono mengatakan masih banyak ruang untuk perjuangan PPP. Dia berkata ada jalur hukum dan politik yang masih akan diperjuangkan PPP.
Dia mengakui putusan sela MK mengecewakan. Mardiono tak mengira pemeriksaa terhadap berbagai gugatan PPP tak dilanjutkan oleh MK.
Meski begitu, Mardiono masih optimistis ada peluang PPP menang di MK. Dia berkata ada selisih sekitar 500 ribu suara yang akan diperjuangkan PPP agar bisa lolos.
"Kami harap MK menjadi gerbang keadilan dalam menjaga kedaulatan yang dititipkan melalui PPP," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua KPU Hasyim Asy'ari menyebut upaya PPP lolos ke DPR RI lewat gugatan MK tidak dapat tercapai. Hal itu ia sampaikan setelah tujuh dari sembilan gugatan Partai Ka'bah tak dilanjut oleh MK.
"Sehingga konsekuensinya ikhtiar dari PPP melaui jalur MK untuk mencapai perolehan suara minimal batas untuk parliamentary threshold 4 persen rupa-rupanya tidak dapat tercapai," ungkap Hasyim pada konferensi pers di Gedung MK, Jakarta Pusat, Selasa (21/5).
PPP hanya meraih 5.878.777 suara dalam pemilihan anggota DPR RI dalam Pemilu Serentak 2024. Suara itu setara 3,87 persen suara sah. Partai harus memenuhi ambang batas parlemen 4 persen untuk mendapatkan jatah kursi di DPR RI.(sir)
