Para Relawan Mencium Adanya Penjegalan Terhadap Acara Anies di Daerah
Ketua Umum KoReAn, Muhammad Ramli Rahim menyebut upaya penjegalan itu terutama dilakukan lewat sejumlah pencabutan izin acara silaturahmi Anies di Aceh dan Jawa Barat beberapa waktu terakhir. "Lain alasan di Aceh, lain pula di Riau tapi tampaknya ini serupa tapi tak sama. Kami relawan menangkap, ada upaya menghambat pergerakan Anies Baswedan di daerah," kata Ramli, Kamis (1/12).
NUSADAILY.COM – MALANG – Ketua kelompok Relawan Anies Baswedan Presiden 2024 (P24), Jumawan, Anies Baswedan RI Satu (ABRI) dan berbagai kelompok relawan Anies di Malang Raya sudah mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan sang Calon Presiden (Capres) yang dideklarasikan Partai NasDem, jika mengunjungi Malang Raya.
Para Relawan sudah mempersiapkan beberapa kemungkinan jika memang kehadiran Anies di Malang Raya tidak dikehendaki oleh penguasa, atau izinnya dipersulit seperti ditempat lain.
“Pertama kami akan meminta izin ke Bupati atau Walikota untuk mengagendakan pertemuan Anies dengan para relawan di lapangan terbuka. Tapi jika dihadang atau dihalang-halangi, kami memiliki rencana lain untuk mempertemukan Anies dengan ribuan pendukungnya di Malang,” kata Jumawan kamis (1/12).
Hal itu imbuh Jumawan, sebagai bentuk antisipasi dari relawan jika perlakukan Pemerintah Daerah di Malang Raya sama dengan di daerah lain seperti yang selama ini kita dengar membtaalkan sepihak tempat yang akan dijadikan tempat acara.
Namun demikian, Jumawan belum berani memastikan kapan dan Anies akan mengunjungi para relawan di Malang. “Kami masih belum mendapat kepastian kapan Pak Anies akan berkunjung ke Malang, tapi kami yakin dalam waktu dekat kami akan mendapat kabar,” katanya.
Curiga Ada Penjegalan
Terpisah, kelompok relawan Anies Baswedan yang tergabung dalam Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn) mencurigai upaya penjegalan jagoan mereka sebagai capres 2024 di beberapa daerah.
Ketua Umum KoReAn, Muhammad Ramli Rahim menyebut upaya penjegalan itu terutama dilakukan lewat sejumlah pencabutan izin acara silaturahmi Anies di Aceh dan Jawa Barat beberapa waktu terakhir.
"Lain alasan di Aceh, lain pula di Riau tapi tampaknya ini serupa tapi tak sama. Kami relawan menangkap, ada upaya menghambat pergerakan Anies Baswedan di daerah," kata Ramli, Kamis (1/12).
Menurut dia, para pihak yang tengah berupaya menjegal Anies tak belajar dari sejarah. Sebab, upaya tersebut pada akhirnya justru memberi keuntungan bagi Anies.
Soal Formula E, misalnya kata Ramli, sempat dilarang digelar di Monas. Namun gelaran balap mobil listrik itu justru mendapat lokasi lebih baik di Ancol, Jakarta Utara.
"Tampaknya ada pihak-pihak tertentu yang memang selalu panik dengan keinginan masyarakat terkait dukungan terhadap Anies Baswedan," ucap Ramli.
Ramli mengatakan Anies kini juga banyak menerima undangan silaturahmi di berbagai daerah. Padahal, sejumlah pihak sebelumnya menyebut Anies akan kesulitan mencari panggung usai berhenti sebagai gubernur.
"Anies Baswedan bahkan kesulitan memenuhi undangan dari berbagai daerah di Indonesia. Dan dalam setiap kehadirannya di daerah, Anies Baswedan selalu disambut luar biasa," katanya.
NasDem sebelumnya mengumumkan bahwa izin penggunaan Taman Ratu Sultanah Safiatuddin, Banda Aceh sebagai lokasi silaturahmi Anies dengan relawan secara mendadak dicabut oleh pemerintah daerah setempat.
Anies dijadwalkan bertemu para simpatisan dan relawan lewat acara jalan sehat dan panggung silaturahmi pada Sabtu (3/12) mendatang.
Namun, izin kegiatan di lokasi itu dicabut oleh pemerintah setempat. Pencabutan izin lokasi acara Anies juga sempat terjadi di Ciamis dan Tasikmalaya, Jawa Barat.
Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal mengatakan pencabutan izin dilakukan karena taman tersebut tengah dalam proses renovasi.
"Lokasi yang ditujukan sedang tahap rehabilitasi dan perawatan. Oleh sebab itu, kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya," ujar Almuniza dalam keterangannya.(han)