Mengenal Jaket Denim Berbahan Tenun ATBM

Pernah membayangkan material denim terbuat dari bahan tenun ATBM atau alat tenun bukan mesin? Simak pembahasan ini selengkapnya.

Mengenal Jaket Denim Berbahan Tenun ATBM
Tren jaket denim (Foto: The Fashionisto)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Pernah membayangkan material denim terbuat dari bahan tenun ATBM atau alat tenun bukan mesin? Simak pembahasan ini selengkapnya.

Pada umumnya, jaket denim itu dibuat menggunakan material denim pabrikan yang sudah jadi. Tapi, inovasi muncul yaitu denim terbuat dari tenun ATBM.

Jadi, denim tersebut dibuat menggunakan kain yang dipintal dari benang-benang dengan tingkat kerumitan dan kesabaran luar biasa para penenun.

Menurut laporan Lois Jeans, faktanya tidak banyak brand denim yang mengeluarkan handwoven atau tenun tangan berbahan denim. Bukan tanpa alasan, itu karena skill dan waktu yang dibutuhkan sangat ekstra.

"Bahkan denim dari bahan tenun tangan itu memerlukan ketelitian dan kesabaran lebih. Makanya, gak heran pengrajin tenun ini bisa dikategorikan sebagai seniman tenun denim," terang laporan tersebut yang diterima MNC Portal, Kamis (9/3/2023).

Karena dibuat langsung oleh tangan, tenun denim biasanya punya nilai lebih tinggi dibanding bahan denim pabrikan. Sekali lagi, ada effort ekstra di balik proses pembuatannya.

Dalam pembuatan tenun denim keluaran Lois Jeans, pengrajin tenun yang yang dilibatkan itu berasal dari Kota Pekalongan. Hasil tenun denim yang dihasilkan punya standar Internasional, tapi tetap menyisipkan unsur etnik di dalamnya.

"Para pengrajin tenun itu menghasilkan bahan denim tenun etnik yang kemudian dibuat produk fashion bernama Lois Tendo. Tendo sendiri berasal dari kata Tenun Indonesia," papar laporannya.

Proses penciptaan denim tenun ATBM

Hal menarik yang terjadi dalam proses penciptaan produk fashion jaket jeans dari denim tenun salah satunya adalah pewarnaan material.

Diketahui bahwa material denim diwarnai dengan pewarna alam yaitu menggunakan tanaman Indigofera Tinctoria yang menghasilkan warna biru natural dan tahan lama.

Setelah pewarnaan beres, benang-benang itu ditenun secara manual (ATBM) oleh para tenaga berkeahlian khusus yaitu para seniman tenun lokal.

Setelah material dasar selesai, bahan denim tenun itu kemudian diolah menjadi produk fashion berupa jaket. Uniknya, ada kesan 'unfinish' dari jaket yang tercipta dan itu bukan tanpa alasan.

"Detail benang yang keluar merupakan salah satu keunikan yang tercipta dari proses pembuatan jaket dari denim tenun. Benang tersebut sengaja tidak dibuang agar jadi ciri khas," ungkap pernyataan itu.

Tercipta dua model jaket, yaitu Tendo Kendogi dan Tendo Tortie, yang mana keduanya memiliki tekstur bahan denim yang berbeda. Pada Tendo Kendogi, tekstur yang tercipta lebih tegas, sementara Tendo Tortie lebih halus dengan sambungan benang yang lebih terlihat.

So, kemajuan di dunia fashion semacam ini memang keniscayaan dan hal itu patut diapresiasi. Apalagi dalam proses pembuatannya melibatkan seniman lokal yang artinya ikut membangkitkan UMKM lokal. Keren!

(roi)