Korsel Nilai Korut 'Lebay' Luncurkan Rudal Jelajah Kapal Selam

Militer Korea Selatan menekankan pada Senin kemarin bahwa uji coba rudal jelajah kapal selam terbaru yang diluncurkan Korea Utara merupakan hal berlebihan. Korsel mencatat bahwa analisis rinci sedang dilakukan bersama dengan Amerika Serikat.

Jan 30, 2024 - 07:59
Korsel Nilai Korut 'Lebay' Luncurkan Rudal Jelajah Kapal Selam

NUSADAILY.COM – SEOUL - Militer Korea Selatan menekankan pada Senin kemarin bahwa uji coba rudal jelajah kapal selam terbaru yang diluncurkan Korea Utara merupakan hal berlebihan. Korsel mencatat bahwa analisis rinci sedang dilakukan bersama dengan Amerika Serikat.

 

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengungkapkan bahwa mereka telah mendeteksi peluncuran beberapa rudal jelajah Korea Utara pada pukul 08.00 pagi di perairan dekat kota pelabuhan Shinpo. Shinpo merupakan lokasi galangan kapal selam Korea Utara.

 

Media pemerintah Korea Utara, Korean Central News Agency (KCNA) sebagaimana dilansir dari medcom.id, melaporkan bahwa Pyongyang telah berhasil menguji coba rudal jelajah strategis Pulhwasal-31 yang diluncurkan dari kapal selam.

 

Rudal  Pulhwasal-3-31 dilaporkan memiliki waktu terbang sekitar 7.421 detik dan 7.445 detik. Hal itu menunjukkan adanya dua rudal yang terlibat dalam uji coba tersebut.

 

"(Kami) menekankan kemungkinan bahwa klaim waktu penerbangan Korea Utara dilebih-lebihkan. Rincian lebih lanjut sedang dianalisis oleh otoritas intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat," kata juru bicara JCS Lee Sung-jun dalam konferensi pers rutin, dikutip dari Yonhap News Agency pada Senin, 29 Januari 2024.

 

Lee menolak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai platform peluncuran rudal dengan alasan bahwa analisis masih berlangsung.

 

Peluncuran terbaru Pulhwasal-3-31 terjadi beberapa hari setelah Korea Utara mengklaim melakukan uji coba rudal untuk pertama kalinya pada hari Rabu. Namun tidak ada rincian spesifik.

 

Lee menyatakan peluncuran rudal yang sama dari platform yang berbeda memerlukan perkembangan teknologi yang signifikan. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang adanya perubahan nyata pada platform peluncuran rudal dalam waktu singkat.(*)