Ketua GMPG Penuhi Panggilan Dewan Etik soal Isu Munaslub Partai Golkar
"Dewan Etik menyampaikan kepada kita, beberapa pernyataan atau klarifikasi berkaitan dengan isu-isu munaslub yang berkembang," kata dia dalam jumpa pers usai pemeriksaan di kantor Pusat Partai Golkar, Jakarta Barat, Jumat (4/8).
NUSADAILY.COM – JAKARTA – Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG), Sirajuddin Abdul Wahab memenuhi panggilan Dewan Etik Partai buntut acara yang mereka gelar dengan tema 'Selamatkan Partai Golkar' pada Rabu (26/7) dan berujung ricuh.
Sirajudin diminta klarifikasi selama kurang lebih dua jam oleh Dewan Etik Partai Golkar. Oleh mereka, Sirajudin mengaku dimintai keterangan soal isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar yang ramai baru-baru ini.
"Dewan Etik menyampaikan kepada kita, beberapa pernyataan atau klarifikasi berkaitan dengan isu-isu munaslub yang berkembang," kata dia dalam jumpa pers usai pemeriksaan di kantor Pusat Partai Golkar, Jakarta Barat, Jumat (4/8).
Diminta keterangan soal itu, Sirajuddin mengaku pihaknya tak pernah ikut campur soal isu-isu Munaslub partainya. Termasuk isu perebutan kekuasaan di internal Golkar.
Dia mengklaim GMPG tak terkait dengan semua isu itu. Menurut dia, pihaknya hanya mendorong Partai Golkar fokus mempersiapkan Pemilu yang kurang dari tujuh bulan lagi.
"Saya menegaskan kepada tiga majelis dari dewan etik tersebut, kami tidak terkorelasi dengan gerakan-gerakan ini," kata Sirajuddin.
Di sisi lain, Sirajuddin menegaskan pihaknya juga tak sampai menerima sanksi usai menginisiasi acara 'Selamatkan Partai Golkar'. Pihaknya hanya menerima teguran dan nasihat.
Namun, Sirajuddin mengatakan pihaknya ke depan akan tetap kritis terhadap Airlangga. Sebagai partai modern, dia menilai Golkar mestinya menjadi partai yang terbuka dan demokratis.
"Jadi sebuah dinamika itu harus diasuh oleh Golkar, karena Partai Golkar itu besar dengan dinamikanya, besar karena faksi, besar karena keterbukaannya," kata dia.
Sebelumnya, acara diskusi yang digelar GMPG pada Rabu (26/7) berujung ricuh. Lokasi diskusi digeruduk oleh massa tak dikenal yang hendak membubarkan acara.
Kericuhan itu berdampak pada awak media yang melakukan peliputan di lokasi. Juru kamera Kompas TV Janivan Prapta dipukul, sementara jurnalis CNN Indonesia TV ponselnya direbut paksa kemudian dilempar secara asal.(sir)