Ketika Direskrimum Kombes Hengki Haryadi Diancam Hercules

"Negara tidak boleh kalah dengan premanisme, tidak ada kelompok manapun yang bergerak di atas hukum," kata Hengki Haryadi menanggapi ancaman Hercules tersebut, di Jakarta, Jumat (9/6/2023).

Jun 11, 2023 - 16:08
Ketika Direskrimum Kombes Hengki Haryadi Diancam Hercules
Ilustrasi Polisi

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Kombes Hengki Haryadi, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, memberikan tanggapan terkait video viral Rosario de Marshall atau Hercules yang menebar ancaman terhadap dirinya.

Hengki Haryadi menegaskan dirinya tidak akan takut dan tunduk terhadap ancaman Hercules tersebut.

"Negara tidak boleh kalah dengan premanisme, tidak ada kelompok manapun yang bergerak di atas hukum," kata Hengki Haryadi menanggapi ancaman Hercules tersebut, di Jakarta, Jumat (9/6/2023).

Lulusan Akpol 1996 ini menegaskan aparat penegak hukum dilindungi undang-undang dalam menjalankan tugasnya. Ia juga menekankan perbuatan melawan petugas memiliki ancaman hukuman yang berat.

"Aparat penegak hukum dilindungi undang-undang, ada noodweer (pembelaan terpaksa) sampai dengan pasal 51 KUHP. Apabila dalam rangka melaksanakan tugas tidak boleh dihukum, termasuk pasal-pasal melawan petugas, ancaman hukumannya sangat berat," jelasnya.

Ia menegaskan akan menindak tegas aksi premanisme. Semakin preman melawan, polisi akan melakukan tindakan lebih tegas.

"Oleh karenanya apabila ada ada pelaku kejahatan yang termasuk aksi premanisme yang berusaha melawan petugas, semakin melawan akan kami tabrak," tegasnya.

Hengki mengatakan pihaknya tidak ada tendensi pribadi dalam menindak premanisme. Penindakan terhadap premanisme dilakukan semata-mata untuk membuat masyarakat nyaman dan aman.

"Tidak ada tendensi pribadi dalam pengungkapan kasus kasus premanisme. Utama kita berdasarkan keresahan masyarakat, fakta hukum dan tentunya disidang dan diadili secara terbuka. Kalau masyarakat resah akan aksi premanisme maka wajib kami berantas," tuturnya.

Hengki mengatakan pengancaman terhadap aparat penegak hukum tidak boleh terjadi lagi. Polisi tak boleh takut menghadapi ancaman preman.

"Fenomena ancam-mengancam terhadap petugas, tidak boleh terjadi lagi Kalau polisi takut terhadap ancaman dari kelompok preman, siapa yang akan lindungi masyarakat dari ancaman preman?" tuturnya.

Hercules 3 Kali Ditangkap

Hengki Haryadi kemudian menyinggung soal Hercules yang sudah 3 kali ditangkap polisi.

Hengki Haryadi pernah menangkapnya semasa dirinya menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat beberapa tahun lalu.

"Untuk kasus Hercules, jadi bukan dua kali, sudah ditangkap oleh tim kami tiga kali ya. Pertama kasus melawan petugas di mana saat itu tahun 2013 ditangkap di Jakarta Barat, kita bagi tugas Polres Metro Jakarta Barat dan Subdit Resmob Polda Metro Jaya melakukan penyidikan kasus pemerasan, kemudian melawan petugas," bebernya.

"Jadi kalau dulu masih ingat (Hercules) keluar tahanan kita tangkap lagi, pada tahun 2018 kita tangkap lagi kasus pemerasan dan pendudukan lahan," lanjut mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat ini.

Hercules Minta Maaf

Video Rosario de Marshall alias Hercules mengancam Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, viral di media sosial. Namun belakangan, Hercules meminta maaf atas ucapannya tersebut.

Seperti dilihat detikcom, dalam potongan video yang ada, Hercules tampak berbicara di atas podium. Dengan baju merah dirinya berapi-api menantang Hengki Haryadi.

"Kombes Hengki Haryadi ya, gue gak takut sama dia. Kau kecil Hengki Haryadi. Anggota saya ada 1.000.400, ini biar Pak Kapolri, Pak Sigit biar dengar saya bicara ini," kata Hercules di video.

Akan tetapi, belakangan Hercules menyampaikan permintaan maaf. Ia mengaku pernyataannya itu hanya spontanitas.

"Saya Hercules pertama mengucapkan minta maaf sebesar-besarnya kepada Pak Hengki atas kemarin kejadian salah paham mengenai orang memberi berita ke saya. Pak Hengki katanya ada TO saya, ada target saya, ternyata itu terhadap orang itu, ternyata salah sampai ke acara saya, ada sedikit spontanitas di luar kesadaran, iya, ada saya mengeluarkan kata-kata yang kurang baik," ujarnya.(han)