Ketika Demokrat Tegaskan 1.000 Persen Dukung Anies, Berarti Klaim Adian Bak Pepesan Kosong?

"Kami 1.000 persen, tak ada keraguan sedikit pun. Partai Demokrat dan Mas Ketum AHY senantiasa istikamah bersama KPP dan Mas Anies Baswedan selaku Capres untuk mewujudkan perubahan dan perbaikan,"

Jun 30, 2023 - 02:15
Ketika Demokrat Tegaskan 1.000 Persen Dukung Anies, Berarti Klaim Adian Bak Pepesan Kosong?

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Partai Demokrat mengklaim bakal tetap sepenuhnya mendukung Anies Baswedan sebagai Capres 2024, yang diusung oleh NasDem, Demokrat dan PKS.

Penegasan itu disampaikan menyikapi prediksi politikus PDIP Adian Napitupulu Pilpres 2024 hanya akan diikuti dua calon, yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyebut sedari awal partainya bersama NasDem dan PKS yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) setia mendukung Anies.

Hal itu disebabkan sosok mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut dinilai memiliki potensi ceruk bagi rakyat yang menginginkan perubahan kuasa status quo.

"Kami 1.000 persen, tak ada keraguan sedikit pun. Partai Demokrat dan Mas Ketum AHY senantiasa istikamah bersama KPP dan Mas Anies Baswedan selaku Capres untuk mewujudkan perubahan dan perbaikan,"

"Tak ada sedikitpun keraguan untuk itu," kata Kamhar, Senin (26/6).

Kamhar selanjutnya menilai pernyataan Adian itu bak propaganda yang seharusnya tidak patut disampaikan dan mencederai praktik dalam berdemokrasi.

Kamhar mengatakan rakyat jelas-jelas menginginkan perubahan yang ditawarkan Anies dan koalisinya. Ia yakin manuver Adian itu tak memengaruhi pencapresan Anies pada kontestasi politik 2024, atau boleh dikata pepesan kosong.

"Pernyataan Adian Napitupulu ini sebagai bentuk propaganda yang mempresentasikan agitasi murahan sebagai bagian dari operasi politik pengkondisian All Jokowi's Men," kata dia.

Senada, Jubir Muda Partai Demokrat Diska Putri Pamungkas memastikan partainya sedari awal tetap mendukung Anies. Ia juga yakin Anies tetap akan maju sebagai Capres 2024 lantaran telah didukung tiga parpol dan telah memenuhi persentase presidential threshold.

"Kami sebagai partai yang mengusung Capres Anies Baswedan optimis bahwa Anies bisa bertarung di Pemilu 2024. Bahkan sampai saat ini menjadi salah satu yang paling kuat kemungkinannya," ujar Diska.

Diska mengatakan partainya selama ini mendengar dan menyerap aspirasi masyarakat yang ingin perubahan dan perbaikan. Dengan kondisi ekonomi, hukum, demokrasi, kesejahteraan, menurutnya masyarakat jelas ingin perbaikan.

Anies menurutnya menjadi sosok yang pas, lantaran Ganjar Pranowo saat ini merupakan kader dari partai politik yang berkuasa, pun demikian Prabowo Subianto.

"Pak Anies didukung oleh kami, yang ingin perubahan dan perbaikan. Juga masyarakat Indonesia yang ingin perubahan dan perbaikan, mengubah kondisi saat ini. Kami yakin, banyak suara masyarakat yang akan dibawa oleh Pak Anies," ujarnya.

Sebelumnya, politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu memprediksi Pilpres 2024 hanya akan diikuti dua calon, yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Sementara bakal calon presiden lainnya, Anies Baswedan tak akan menjadi peserta dalam kontestasi politik mendatang.

Adian menilai suara Anies sebelum Pilpres bakal tergerus dan kembali ke suara pemilik asal, yakni Ganjar dan Prabowo. Kondisi itu menurutnya bisa terjadi terutama tak lepas dari endorse yang dilakukan Jokowi kepada dua bacapres selain Anies itu.

SBY Tak Masalah Jika Jokowi Tidak Suka dengan Anies Baswedan

Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak masalah jika Presiden Joko Widodo tidak menyukai sosok Anies Baswedan. Menurutnya, Jokowi punya hak.

SBY menyampaikan itu dalam bukunya bertajuk Pilpres 2024 & Cawe-Cawe Presiden Jokowi.

"Tidak menjadi soal kalau Pak Jokowi tidak suka dengan Pak Anies Baswedan. Itu hak beliau. Tidak ada yang boleh melarang dan tidak boleh pula Presiden kita disalahkan," tulis SBY.

SBY mengatakan Jokowi juga bisa menjegal Anies lewat langkah politik tanpa melanggar hukum.

Akan tetapi, dia menyoroti etika jika Jokowi melakukan itu dan ada potensi penyalahgunaan kekuasaan. Misalnya jika mencari-cari kesalahan Anies hingga ditetapkan sebagai tersangka.

"Kalau memang secara hukum Anies terbukti bersalah, rakyat bagaimanapun mesti menerimanya. Tetapi, kalau sebenarnya tidak bisa dibuktikan secara hukum bahwa ia bersalah, maka hal ini akan menjadi kasus yang serius," kata SBY.

Menurutnya, bisa dibilang penyalahgunaan kekuasaan jika memaksakan seseorang menjadi tersangka tanpa didukung pembuktian yang mengesankan. SBY berharap Jokowi tidak sampai melakukan atau terlibat hal semacam itu.

"Masalah akan menjadi sangat serius kalau secara pribadi Presiden Jokowi memang terlibat dalam hal ini. Sebagai seorang sahabat, saya sungguh berharap beliau tidak melakukannya," ucap SBY.

SBY menulis pandangannya ke dalam buku bertajuk Pilpres 2024 & Cawe-Cawe Presiden Jokowi, The President Can Do No Wrong.

Buku itu tidak dijual untuk umum. Hanya dijadikan bahan pembelajaran kepemimpinan bagi para kader Partai Demokrat.

Dalam bukunya, SBY menanggapi 5 hal yang berkaitan dengan pernyataan Presiden Jokowi mengenai cawe-cawe di Pilpres 2024.(han)