Ketika Anak Muda Magetan Tak Lagi Apatis Bicara Soal Politik

Jan 5, 2024 - 11:04
Ketika Anak Muda Magetan Tak Lagi Apatis Bicara Soal Politik

NUSADAILY.COM - MAGETAN - Jatim Beragam TPC Magetan Ngawi menggelar diskusi politik dengan kawula muda dengan nonton film pendek sembari ngopi di warkop Sabendino Ngopi Jalan Diponegoro Kelurahan Selosari, Kecamatan/Kabupaten Magetan, Kamis (4/1/2024) malam. Acara tersebut juga dihadiri Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Magetan Habib Asha Kurniawan selaku narasumber.

Ketua Tim Pemenangan Cabang (TPC) Jatim Beragam Magetan-Ngawi Lucky Setyo Herman selaku pengagas mengatakan kegiatan bertajuk Ngopi Sadis (Nongton Pilem Sambil Diskusi) itu merupakan program perdana yang digarap Jatim Beragam di wilayah Magetan dan Ngawi setelah diresmikan beberapa hari lalu.

"Ini memang edukasi politik untuk anak-anak muda. Bisa Kita lihat sendiri tadi anak-anak muda Magetan sebenarnya tidak terlalu apatis dengan politik. Karenanya mereka harus diberi arahan dan pandangan. Supaya mereka tidak alergi dengan politik," kata Lucky usai acara.

Dari puluhan anak muda yang hadir tadi, lanjutnya, ada 3 anak muda yang turut memberikan pandang soal politik dan isu menjelang Pemilu 2024.

"Karena mereka yang hadir para pemuda, kami pun mengajak Ketua KNPI Magetan yang juga melek politik. KNPI ini kami anggap sebagai simbol pergerakan anak muda. Sehingga, harapannya bisa memberikan pemahaman pada anak muda agar tidak apatis dalam berpolitik. Sehingga dapat menentukan pilihan dalam pemilu 2024," lanjut Lucky.

Ditambahkannya, diskusi semacam ini bisa mewadahi terbukanya pemikiran anak muda soal politik. Sehingga, mereka tak lagi menganggap politik identik dengan kebusukan oknum yang memperkaya diri dengan cara haram.

"Yang kami harapkan, anak-anak muda bisa lebih terbuka pikirannya. Dan mereka pun bisa terlibat dalam politik, utamanya di level Kabupaten Magetan," pungkasnya.

Senada dengan Lucky, Habib Ashannaja Kurniawan mengatakan bahwa anak-anak muda Magetan ternyata tidak bodo amat dengan politik dan Pemilu 2024.

Menurutnya, rasa bodo amat atau apatis terhadap politk biasanya muncul karena subyektifitas. Baik subyektif terhadap warna, identitas, hingga ideologi. Karenanya, dalam diskusi politik tersebut, dia mengajak anak muda Magetan untuk melihat tiga paslon capres-cawapres dengan obyektif.

"Meskipun ini acaranya Tim Pemenangan Ganjar Mahfud. Tapi, dengan obrolan yang obyektif, nyatanya anak-anak muda ini mau merespons. Meski pembahasannya harus lebih luwes lagi. Perlu pendekatan lebih agar semakin sadar sol politik. Utamanya bagi yang ikut organisasi mahasiswa, harusnya bisa jadi pioner dalam menginisiasi kegiatan diskusi ini," kata Asha.

Menurutnya, anak-anak muda Magetan harus lebih rajin diskusi. Utamanya dalam mengubah mindset agar khususnya Magetan bisa lebih maju.

"Magetan ini penuh potensi, dan untuk mengembangkannya butuh diskusi seperti ini," pungkasnya.

Dari diskusi tersebut, dapat disimpulkan bahwa anak-anak muda Magetan sebenarnya tidak apatis terhadap politik. Namun, mereka membutuhkan edukasi dan pemahaman yang lebih agar bisa terlibat secara aktif dalam politik. (*/nto).