Hari Bakti Rimbawan Ke-40, Jadi Moment Refleksi Tahun Ke 9 Menteri LHK Bersama Jajarannya

Seperti tindakan korektif (corrective actions), Menteri Siti menilai dalam kurun waktu 2014 hingga sekarang telah dilakukan dan memberikan perubahan yang paradigmatis.

Mar 21, 2023 - 01:07
Hari Bakti Rimbawan Ke-40, Jadi Moment Refleksi Tahun Ke 9 Menteri LHK Bersama Jajarannya
Menteri LHK Siti Nurbaya saat hadir dalam peringatan Hari Bakti Rimbawan Ke 40.

NUSADAILY. COM - JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( LHK) Siti Nurbaya Bakar  hadir dalam peringatan Hari Bakti Rimbawan Ke 40. Dalam sambutannya dirinya menyampaikan jika perayaan. Ini adalah moment merefleksikan tahun ke 9 bersama jajaran di Kementerian LHK. 

"Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun kita telah bekerja sangat keras dalam upaya menjaga dan mengelola sumber daya alam Indonesia untuk kesejahteraan rakyat," ucapnya di acara yang digelar di Jakarta Kamis (16) 3/2023) lalu. 

Ia menambahkan, lembaga yang di pimpinnya telah mengalami perubahan yang sangat mendasar paradigmatis. Sehingga menurut Menteri Siti, pencapaian itu bukan hanya asal berubah, peningkatan atau membenahi sedikit-sedikit, tetapi paradigmatis yang sangat mendasar.

Seperti tindakan korektif (corrective actions), Menteri Siti menilai dalam kurun waktu 2014 hingga sekarang telah dilakukan dan memberikan perubahan yang paradigmatis.

Diantaranya, keberpihakan kepada masyarakat terhadap akses kelola hutan termasuk masyarakat adat.

"Selanjutnya, perubahan dari orientasi usaha timber management menjadi forest landscape management yang berorientasi pada sustainable forest management," kata Menteri Siti. 

Selain itu, lanjut Menteri Siti ada solusi permanen pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Serta perlindungan dan pemulihan lingkungan melalui pembangunan persemaian skala besar. 

"Diantaranya rehabilitasi hutan dan lahan, tata kelola gambut, replikasi ekosistem, rehabilitasi mangrove, serta perlindungan sumberdaya air, dan upaya pemulihan daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS)," jelasnya. 

Sementara untuk penanganan konservasi, menteri Siti menyebut jika wildlife belong to the state , dan kelola wildlife terkait dengan species dan habitat atau landscape-nya merupakan satu kesatuan. Dengan penataan kawasan termasuk mengakomodir kemitraan konservasi. Keenam, circular economy dan pengendalian sampah serta pengendalian limbah. 

"Ada juga penanganan kerja sama teknik luar negeri. Kedelapan, pengembangan langkah-langkah birokratis yang didukung tata laku aparat dan sistem digital.

Semua hal tersebut, diungkapkan Menteri Siti bukanlah hal yang mudah. Begitu juga dengan law enforcement yang mengalami hal yang paradigmatis dengan hadirnya restorative justice.

"Semua yang telah dikerjakan itu masih banyak lagi sebetulnya, tapi sedikitnya saya melihat tujuh atau delapan hal tersebut. Oleh karena itu kita harus bersama-sama terus berkolaborasi," ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Siti juga memberikan penghargaan kepada ASN KLHK dan mitra kerja yang telah berkinerja baik. Menurut Menteri Siti, mitra ini tidak hanya yang terlihat kerja di lapangan, tapi yang turut memikirkan, men-develop pandangan dan pola-pola baru, memberikan advis dan gambaran situasi.

"Itu hal yang luar biasa dan sangat dibutuhkan pemerintah. Saya menyampaikan selamat dan ucapan terima kasih yang tak terhingga," ungkapnya.

Turut hadir dalam acara ini, Wakil Menteri LHK Alue Dohong, Penasihat Senior Menteri LHK, tokoh senior kehutanan dan lingkungan, tokoh masyarakat, Staf Khusus Menteri LHK, Tenaga Ahli Menteri LHK, Pejabat Tinggi Madya dan Pratama, Administrator, Fungsional,  jajaran staf, serta aktivis dan media. (sir)