Dua Pasang Benda Purbakala di Desa Tapen Kabupaten Magetan Ini Hilang Dicuri

NUSADAILY.COM - MAGETAN - Dua pasang benda purbakala berupa Lingga dan Yoni berbentuk Kenong (Alat gamelan tabuh) di desa Tapen pada Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan pada gambar di atas tidak disangka bakal hilang dicuri orang. Pasalnya benda tersebut sudah ada sejak ratusan bahkan mungkin ribuan tahun lalu sebagai pusaka simbul kemakmuran dan penolak bencana aman aman saja di tempatnya.

Diceritakan Slamet Rianto Kades setempat, hilangnya dua pasang benda purbakala tersebut kurang lebih sebulan lalu. Bermula dari empat orang yang terdiri dari dua laki laki dan dua perempuan menanyakan letak punden kenong. Setelah ditunjukkan mereka menuju lokasi. 

"Setelah ditunjukkan oleh mbah Wo yang kebetulan rumahnya tak jauh dari tempat situs purbakala tersebut mereka memeriksanya. Tanpa curiga lalu ditinggalkannya," kata Kades, Minggu (05/03/2023).

Kemudian tiga hari kemudian, lanjut Kades, mereka, 4 orang yang sebelumnya datang tersebut datang lagi. Mereka mengajak seorang anak kecil, setelah itu tidak diketahui dan tahu tahu benda tersebut hilang.

"Kami menduga mereka survey sebelumnya dan mengambilnya pada waktu malam hari. Karena bila siang atau sore hari tidak mungkin karena banyak orang di sawah. Kemudian Lingga Yoni ukuranya juga tidak terlalu besar kurang lebih 40 x 40 centimer. Jadi sangat mudah dibawa satu orang saja," jelasnya. 

Sebelumnya pencurian benda benda purbakala juga terjadi di Kabupaten Magetan tepatnya di desa Sukowidi Kecamatan Nguntoronadi. Sebanyak empat benda purbakala beupa lingga, Arca Resi Agatsa, patung Nandini dan serat potongan dari Yoni juga raib dicuri orang. 

Kembali benda purbakala berupa dua pasang Lingga Yoni berwujud Kenong di Desa Tapen Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan juga raib hilang dicuri orang diduga pemburu benda benda purbakala untuk diperdagangkan secara gelap.

Hilangnya dua padang benda purbakala tersebut diketahui tak lama dari peristiwa di desa Sukowodi. Awal diketahui hilang oleh pengarap sawah, benda tersebut tidak ada ditempat. Pengarap sebelumnya sempat melihat empat orang, dua laki laki dan dua perempuan di lokasi membakar dupa.

Warga tidak curiga kepada pengunjung situs kenong tersebut. Karena biasanya sering dikunjungi orang orang yang ingin berziarah atau sekedar melihat lihat tidak ada larangan. Hingga akhirnya lengah dicuri. 

Pihak desa mengaku sudah dilporkannya kejadian tersebut kepada Dinas Pariwisata dan Kebudyaan Magetan. Siapapun yang mencuri diminta untuk segara dikembalikan. Benda benda tersebut merupakan simbul kemakmuran dan kesuburan bagi warga desa Tapen. (*/nto).