Dikta dan Rayhan Noor Meriahkan Globalkustik

Dipandu oleh Laras Tahira dan Shandy Luo, Rayhan Noor yang juga merupakan gitaris sekaligus vokalis dari Lomba Sihir ini sempat membawakan dua lagu andalannya. Pada lagu pertamanya, Ragu, Rayhan sukses membuat penonton bernyanyi bersama. Tak lupa, ia juga turut membawakan single terbarunya berjudul Mau Tak Mau.

Jan 17, 2023 - 00:07
Dikta dan Rayhan Noor Meriahkan Globalkustik
Pradikta Wicaksono (Foto: MNC Media)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Globalkustik kembali digelar di Anjungan Sarinah, Jakarta Pusat pada Jumat, 13 Januari 2023 kemarin. Dalam acara Globalkustik Jumat kemarin, Global Radio menghadirkan dua musisi Tanah Air, yakni Rayhan Noor dan Pradikta Wicaksono.

Dipandu oleh Laras Tahira dan Shandy Luo, Rayhan Noor yang juga merupakan gitaris sekaligus vokalis dari Lomba Sihir ini sempat membawakan dua lagu andalannya. Pada lagu pertamanya, Ragu, Rayhan sukses membuat penonton bernyanyi bersama. Tak lupa, ia juga turut membawakan single terbarunya berjudul Mau Tak Mau.

“Lagu ini tentang bagaimana segalanya tak semudah yang kita kira, karena harus ketemu rutinitas dan segala macam. Walaupun sudah melakukan apa yang kita suka, sebenarnya harus menjalankan semua itu juga,” ungkap Rayhan.

“Jadi gue sedang sarkastis ke diri sendiri: ‘Memang begini kenyataannya. Ada pilihan apa lagi? Jadi santai saja.’ Makanya liriknya lumayan getir, cuma rasa musiknya, ‘Ya sudahlah'," lanjutnya.

Usai Rayhan turun dari panggung, Dikta lantas naik dan membawakan tiga buah lagu dari EP terbarunya. Para penggemarpun tampak antusias, bahkan telah memadati Anjungan Sarinah sejak beberapa jam sebelum acara dimulai.

Dalam EP terbarunya, Dikta berhasil merilis sedikitnya enam buah lagu. Salah satu lagu di EP nya 'Gagal di Sekolah; adalah lagu yang diciptakan mendiang ayahnya.

“Dulu ia tergabung dalam sebuah band bernama Rasela, di periode sekitar awal 70-an,” jelasnya tentang lagu Gagal di Sekolah.

Dikta merasa bahwa keenam lagu dalam EP nya merupakan cerminan atas kecintaannya pada musik. Bahkan, keenam lagu tersebut sengaja dimasukkan dalam EP lantaran berasal dari peristiwa yang datang satu demi satu dan dilandasi beragam latar belakang cerita dalam hidupnya.

Tidak ada tema khusus yang menjahitnya, kecuali keyakinan bahwa musik itu memang perlu untuk dirasakan keberagamannya.

“Musik itu universal, untuk semua orang. Makanya, saya juga menulis apa yang mau ditulis. Nggak mikirin macem-macem, ‘Apakah ini cocok untuk si A, si B.’ Pokoknya, yang mau ditulis, ya tulis saja. Sekarang saya bermusik sesuai dengan apa yang disuka. Kalau bermusiknya dipaksakan, nggak akan enjoy," sambungnya.

Terus dengerin Gobal Radio Jakarta di Frekuensi 88,4 FM. Selain itu bisa juga streaming di www.globalradio.co.id. Globalkustik juga bisa didengerin di berbagai radio daerah seperti Star Radio (Padang), Rasi FM (Magetan), dan Bomantara (Singkawang).

Untuk informasi lainnya bisa kunjungi Social Media Global Radio Jakarta di @884globalradio. Globalkustik balik lagi di Anjungan Sarinah pada Jumat, 20 Januari 2023 mendatang.

(roi)