FEB UNISMA Gencarkan Implementasi Kerjasama Dengan Perusahaan Multinasional dan PT Luar Negeri, Perkuat Daya Saing Lulusan

Fakultas yang terdiri dari tiga program studi yaitu S1 Manajemen, S1 Akuntansi dan S1 Perbankan Syariah itu diantaranya telah mengimplementasikan MoA dengan Emliku Smart Technology Taiwan.

Dec 28, 2022 - 17:32
FEB UNISMA Gencarkan Implementasi Kerjasama Dengan Perusahaan Multinasional dan PT Luar Negeri, Perkuat Daya Saing Lulusan
Perkuat Daya Saing Lulusan, FEB UNISMA Gencarkan Implementasi Kerjasama Dengan Perusahaan Multinasional dan PT Luar Negeri

NUSADAILY.COM – MALANG – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB Unisma) kian memperkuat kebutuhan lulusan agar berdaya saing Internasional. Desember 2022 ini, ada sejumlah program internasional yang dijalankan baik dengan perusahaan maupun perguruan tinggi internasional.

Fakultas yang terdiri dari tiga program studi yaitu S1 Manajemen, S1 Akuntansi dan S1 Perbankan Syariah itu diantaranya telah mengimplementasikan MoA dengan Emliku Smart Technology Taiwan. MoA dilakukan dengan proses tanda tangan antara CEO Smart Technology Taiwan dengan Dekan FEB Unisma Nur Diana SE, MSi.

Nur Diana menjelaskan jika Smart Technology Taiwan berkomitmen untuk memberikan ruang kepada mahasiswa FEB Unisma. Hal itu terjadi saat melakukan magang industri dan penelitian di berbagai perusahaannya yang berada di berbagai negara seperti di Taiwan, Malaysia, Thailand, Indonesia dan lainnya.

BACA JUGA : Ini 5 Pejabat yang Baru Dilantik Wali Kota Malang

Pada saat yang hampir bersamaan, FEB Unisma juga menjalin kerja sama dengan Universiti Tun Hussein Onn Malaysia ( UTHM) dalam bentuk acara Focus Group Discussion. FGD tersebut kata Dekan FEB Unisma, untuk membangun Kerjasama dan Harmonisasi Pendidikan Tinggi ASEAN melalui Joint Curriculum dan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Acara ini menggandeng Faculty Technology Perniagaan dan Pengusahawan UTHM bertempat di Ruang pertemuan Lantai 6 Gedung pascasarjana Universitas Islam Malang. FGD yang dilaksanakan secara hybrid dengan dihadiri oleh jajaran pimpinan fakultas, pimpinan Jurusan, Unit Penjaminan Mutu, Gugus Penjaminan Mutu, pengurus Unit Urusan Internasional dan Kemitraan (IDD) FEB Unisma.

Ada dua narasumber yang dihadirkan yaitu Assoc, Prof, Dr, Azlinan Md. Yasin ( Deputy Dean Academic & international Networking UTHM Malaysia), dan Nur Diana SE, MSi ( Dekan FEB Unisma).

Dekan FEB lebih lanjut mengatakan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk mengukur capaian perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. “Mengacu pada hal tersebut kita sebagai pemangku perguruan tinggi swasta di bawah Kemendikbud kita harus senantiasa untuk bersama-sama meningkatkan kerjasama perguruan tinggi (PT) kita dengan PT yang lain atau pihak-pihak terkait,” ujarnya pada Selasa (27/12/2022).

Kerjasama perguruan tinggi baik, sambung Dekan, dalam dan luar negeri harus dikawal bersama-sama. Tanpa kerjasama segenap sivitas akademika perguruan tinggi yang meliputi dosen dan mahasiswa tidak akan mengenal ekosistem sebenarnya yang ada di luar.

Dia berharap melalui Kolaborasi tersebut kedua perguruan tinggi ini dapat saling mendukung untuk pencapaian WCU. Lebih lanjut Diana menekankan ada beberapa pihak Kerjasama yang sangat mendukung yaitu perguruan tinggi dalam dan luar negeri, pemerintah, dunia usaha, masyarakat umum dan mass media.

BACA JUGA : Golkar Sebut Tak Elok NasDem Kota Malang Main Caplok Kader...

“Salah satu bentuk Kerjasama dalam jangka pendek antara FEB UNISMA dan FPTP UTHM Malaysia yang harus terealisasi adalah Join kurikulum merupakan program kurikulum yang kita dicanangkan sejak tahun 2020 yang di tahun 2021 kita akan meningkatkan berbagai program prioritas yang merealisasikan Unisma sebagai WCU tidak hanya sekedar slogan tapi ada aksi yang jelas dan terukur,” imbuhnya.

Dia mempertegas bahwa lulusan FEB Unisma harus berdaya saing internasional agar tidak hanya mampu menguasai satu skill tetapi juga harus mampu open minded dan mampu menguasai hal lain. Mata kuliah harus dikuasai mahasiswa agar sejalan kompetensi inti harus dikawal. Sementara itu nilai tambah lain yang mendukung kompetensi utama dapat ditempuh oleh mahasiswa melalui berbagai program merdeka belajar.

“Mulai dari student exchange dengan kampus luar negeri, magang, studi independent dan lain lain itu, sehingga saya berharap program studi agar lulusan menjadi lulusan yang multitasking dan mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan terwujud,” tutup Dekan FEB Unisma.

Assoc. Prof Azlinan Md Yasin dari UTHM Malaysia menjabarkan objek kajian mengembangkan kurikulum berkaitan dengan keduanya. Perlunya pengelolaan dalam menyajikan informasi yang berkaitan dengan seluruh sumber daya yang ada.

“Mata kuliah harus dikembangakan berdasarkan basis digital, misalnya sosial media management. Untuk menghadapi tantangan, harus ada materi yang menyangkut capture sebuah data, dan harus persiapan laboratorium yang baik sebagai alat simulasi (magang), serta perlu ada restrukturisasi yang berkaitan dengan digitalisasi,” katanya saat mengisi acara.(ris)