Bulog Bakal Impor Daging Kerbau 100 Ton untuk Penuhi Kebutuhan saat Puasa dan Lebaran

Buwas menjelaskan daging kerbau impor itu akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan saat puasa dan lebaran yang akan datang. Dengan begitu, terdapat keseimbangan dengan pasokan daging sapi yang akan dipenuhi juga oleh BUMN pangan PT RNI.

Feb 8, 2023 - 16:42
Bulog Bakal Impor Daging Kerbau 100 Ton untuk Penuhi Kebutuhan saat Puasa dan Lebaran
Bulog akan mengimpor daging kerbau beku sebanyak 100 ribu ton dari India demi memenuhi kebutuhan puasa dan lebaran tahun ini. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi).

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Perum Bulog akan mengimpor daging kerbau beku sebanyak 100 ribu ton pada tahun ini. Daging kerbau impor asal India itu ditargetkan masuk ke Indonesia pada Maret mendatang.

"Sesuai rakortas kita dapat 100 ribu ton lagi nanti kita akan datangkan lagi. Insyaallah Maret itu sudah berdatangan," ujar Dirut Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) seperti dikutip dari detikcom, Rabu (8/2).

BACA JUGA : Bulog Bali Salurkan 16 Ribu Liter Minyakita ke Warung untuk...

Buwas menjelaskan daging kerbau impor itu akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan saat puasa dan lebaran yang akan datang. Dengan begitu, terdapat keseimbangan dengan pasokan daging sapi yang akan dipenuhi juga oleh BUMN pangan PT RNI.

"Sehingga ini untuk kebutuhan puasa dan lebaran ini. Karena ini kan hanya penyeimbang yang kebutuhan pokoknya dari sapi. Dan itu juga dari BUMN RNI juga mendapatkan tugas 100 ribu ton untuk impor daging sapi yang dari Brazil, jadi Insyaallah untuk daging tidak ada permasalahan lagi," kata Buwas.

Bulog mendapat penugasan untuk menyetok daging kerbau beku pada 2022 sebanyak 100 ribu ton ton. Daging tersebut didatangkan dari India.

BACA JUGA : PDIP Soroti Kerja Mentan, NasDem Jangan Tekan Jokowi Pakai...

Daging kerbau tersebut biasanya dijual ke konsumen seharga Rp80 ribu per kilogram (kg). Hal itu disampaikan Buwas saat bongkar muat daging kerbau tahun lalu.

"Kalau daging kerbau (impor) ke konsumen Rp80 ribu, dari Bulog Bulog dijual Rp70 ribu, jadi ada selisih Rp10 ribu. Jadi ada di ritel-ritel di Indomaret, di Alfamart. Kalau menjual lebih dari itu artinya ada penyimpangan," kata Buwas.(lal)