Begini Cerita Tol MBZ Dikorupsi 3 Tersangka Hingga Rugikan Negara Rp 1,5 T

Dalam proses pembangunannya, dipergunakan Teknologi Sosrobahu yang merupakan hasil karya anak bangsa bernama Tjokorda Raka Sukawati.

Sep 14, 2023 - 20:48
Begini Cerita Tol MBZ Dikorupsi 3 Tersangka Hingga Rugikan Negara Rp 1,5 T

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Kejaksaan Agung (Kejagung) berhasil menguak korupsi pengerjaan Jalan Tol Jakarta Cikampek Layang alias Jalan Tol MBZ.

Kejagung telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam kasus korupsi pada proyek tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Kuntadi.

Kuntadi menjelaskan, kasus ini ditaksir merugikan keuangan negara hingga mencapai Rp 1,5 triliun.

"Akibat perbuatan tersebut telah merugikan keuangan negara yang berdasarkan hasil sementara bisa naik bisa turun, kurang lebih Rp 1,5 triliun," terang Kuntadi di Kejagung, Rabu (13/9/2023).

Tiga orang juga telah ditetapkan sebagai tersangka. Ketiga tersangka itu berinisial DD selaku Direktur Utama PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek (JCC) periode 2016-2020, YM selaku ketua panitia lelang JC, dan TDS selaku tenaga ahli jembatan PT LAPI Ganeshatama Consulting.

Kejagung menduga ada pengurangan volume dalam proses pembangunan tol tersebut.

Tak Cuma itu, Kuntadi juga mengatakan, para tersangka melakukan pengaturan pemenang tender pengadaan proyek pembangunan Tol MBZ.

Menurutnya, Kejagung masih mendalami adanya pengurangan spesifikasi dan indikasi lainnya di proyek tersebut.

Sekadar informasi, Tol MBZ memiliki panjang 36,4 km. Dibangun sejak tahun 2017 dan diresmikan Presiden Joko Widodo pada tanggal 12 Desember 2019 silam.

Tol ini berada tepat di atas jalan tol Jakarta-Cikampek (Japek) eksisting. Membentang dari ruas Cikunir hingga Karawang Barat (Sta 9+500 sampai dengan Sta 47+500).

Pada awalnya, jalan layang ini bernama Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated dan telah diresmikan pada 12 Desember 2019 oleh Presiden Joko Widodo.

Kemudian nama tol layang ini berubah menjadi MBZ kepanjangan dari Sheikh Mohamed Bin Zayed sejak April 2021 silam.

Dikutip dari laman resmi Badan Pengaturan Jalan Tol (BPJT), pemberian nama jalan layang tersebut sebagai penghormatan kepada Uni Emirat Arab (UAE) yang telah menjalin hubungan diplomatik selama 45 tahun dengan Indonesia.

Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan merupakan Putra Mahkota Abu Dhabi, yang kini menjabat Presiden Uni Emirat Arab

Tol MBZ ini merupakan tol layang terpanjang di Indonesia yang membentang dari wilayah Junction Cikunir hingga Karawang Barat dan melintasi beberapa bangunan perlintasan eksisting berupa Overpass, Jembatan Penyebrangan Orang (JPO), atau Simpang Susun pada Jalan Tol Jakarta - Cikampek eksisting.

Tol layang ini dibangun untuk memisahkan pergerakan komuter jarak pendek Jakarta-Bekasi-Cikarang (lajur kolektor/eksisting) dengan pergerakan jarak jauh tujuan Cirebon, Bandung, Semarang, dan Surabaya (lajur ekspres/layang), khususnya golongan I non-bus dengan kecepatan maksimal berkendara adalah 80 km/jam.

Dalam proses pembangunannya, dipergunakan Teknologi Sosrobahu yang merupakan hasil karya anak bangsa bernama Tjokorda Raka Sukawati.

Teknologi Sosrobahu merupakan suatu teknologi yang sangat diperlukan dalam mengatasi kesulitan membangun konstruksi jalan di atas jalan yang sudah beroperasi dan padat volume kendaraan seperti halnya di Jalan Tol Jakarta - Cikampek eksisting.

Tidak hanya itu, tol layang ini juga telah dilengkapi oleh fitur keselamatan berupa emergency U-turn di 8 titik lokasi (khusus kondisi darurat), dan 100 lebih buah CCTV pemantau secara langsung.

Jalur ini juga akan dilengkapi dengan fitur keselamatan lainnya yang meliputi Emergency Exit Ramp di 2 lokasi, hingga Emergency Parking Bay di 4 titik lokasi yang akan ditentukan.(han)