Bebaskan Tawanan,Israel Dikabarkan Siapkan Proposal Gencatan Senjata

Jan 24, 2024 - 05:39
Bebaskan Tawanan,Israel Dikabarkan Siapkan Proposal Gencatan Senjata

Bebaskan Tawanan,Israel Dikabarkan Siapkan Proposal Gencatan Senjata

NUSADAILY.COM - TEL AVIV - Israel sudah menyiapkan proposal gencatan senjata selama dua bulan di Gaza. Tujuan proposal ini untuk menjamin pembebasan tawanan yang ditahan Hamas.

Namun, mereka tidak berniat mengakhiri perang di Gaza, Kemungkinan besar akan ada serangan lanjutan setelah gencatan senjata ini terjadi.

Dilansir dari medcom.id,  Tel Aviv optimis bisa mencapai kesepakatan dengan bantuan Amerika Serikat (AS). Rencana tersebut muncul di tengah meningkatnya pertempuran di Gaza selatan.

Situs AS, Axios mengutip para pejabat Israel yang mengatakan bahwa proposal tersebut telah disampaikan oleh Tel Aviv kepada pejuang Palestina, Hamas melalui mediator Qatar dan Mesir. Perjanjian ini mencakup gencatan senjata selama dua bulan yang mana seluruh tahanan Israel di Gaza akan dibebaskan.

Channel 13 Israel melaporkan bahwa prinsip-prinsip perjanjian itu terdiri dari tiga hingga empat tahap pembebasan tawanan. Sementara itu, militer Israel akan menarik diri dari beberapa wilayah kantong tersebut, namun tanpa mengakhiri perang.

 Laporan menunjukkan bahwa AS mendorong rencana tersebut dengan mitra regionalnya. Koordinator Timur Tengah Gedung Putih, Brett McGurk, kini berada di Kairo untuk membahas kesepakatan tersebut, dan berencana melanjutkan ke Qatar.

 Laman Al Jazeera, Selasa, 23 Januari 2024 mengatakan, proposal tersebut mencakup rencana pembebasan tawanan secara bertahap, dimulai dengan wanita dan mereka yang berusia di atas 60 tahun.

 "Tahap kedua adalah penyerahan tentara perempuan dan laki-laki yang dianggap non-tentara oleh Hamas. Tahap ketiga akan mencakup tentara laki-laki dan jenazah yang tersisa di Gaza," kata reporter Al Jazeera.

 Sementara itu, tentara Israel dapat dikerahkan jauh dari beberapa daerah perkotaan agar warga Palestina dapat kembali ke rumah mereka.

 Di Israel, keluarga para tawanan semakin menekan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menyetujui kesepakatan. Di tengah pengeboman yang sedang berlangsung di Gaza, mereka khawatir waktu hampir habis untuk membawa pulang kerabat mereka hidup-hidup.

 Pada Senin kemarin, puluhan kerabat mereka menyerbu pertemuan komite parlemen, menuntut pemerintah mencari kesepakatan untuk memenangkan pembebasan orang yang mereka cintai.(*)

NUSADAILY.COM - TEL AVIV - Israel sudah menyiapkan proposal gencatan senjata selama dua bulan di Gaza. Tujuan proposal ini untuk menjamin pembebasan tawanan yang ditahan Hamas.

Namun, mereka tidak berniat mengakhiri perang di Gaza, Kemungkinan besar akan ada serangan lanjutan setelah gencatan senjata ini terjadi.

Dilansir dari medcom.id,  Tel Aviv optimis bisa mencapai kesepakatan dengan bantuan Amerika Serikat (AS). Rencana tersebut muncul di tengah meningkatnya pertempuran di Gaza selatan.

Situs AS, Axios mengutip para pejabat Israel yang mengatakan bahwa proposal tersebut telah disampaikan oleh Tel Aviv kepada pejuang Palestina, Hamas melalui mediator Qatar dan Mesir. Perjanjian ini mencakup gencatan senjata selama dua bulan yang mana seluruh tahanan Israel di Gaza akan dibebaskan.

Channel 13 Israel melaporkan bahwa prinsip-prinsip perjanjian itu terdiri dari tiga hingga empat tahap pembebasan tawanan. Sementara itu, militer Israel akan menarik diri dari beberapa wilayah kantong tersebut, namun tanpa mengakhiri perang.

 Laporan menunjukkan bahwa AS mendorong rencana tersebut dengan mitra regionalnya. Koordinator Timur Tengah Gedung Putih, Brett McGurk, kini berada di Kairo untuk membahas kesepakatan tersebut, dan berencana melanjutkan ke Qatar.

 Laman Al Jazeera, Selasa, 23 Januari 2024 mengatakan, proposal tersebut mencakup rencana pembebasan tawanan secara bertahap, dimulai dengan wanita dan mereka yang berusia di atas 60 tahun.

 "Tahap kedua adalah penyerahan tentara perempuan dan laki-laki yang dianggap non-tentara oleh Hamas. Tahap ketiga akan mencakup tentara laki-laki dan jenazah yang tersisa di Gaza," kata reporter Al Jazeera.

 Sementara itu, tentara Israel dapat dikerahkan jauh dari beberapa daerah perkotaan agar warga Palestina dapat kembali ke rumah mereka.

 Di Israel, keluarga para tawanan semakin menekan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menyetujui kesepakatan. Di tengah pengeboman yang sedang berlangsung di Gaza, mereka khawatir waktu hampir habis untuk membawa pulang kerabat mereka hidup-hidup.

 Pada Senin kemarin, puluhan kerabat mereka menyerbu pertemuan komite parlemen, menuntut pemerintah mencari kesepakatan untuk memenangkan pembebasan orang yang mereka cintai.(*)