Waduh! Avanza Masuk Daftar Mobil Produksi Indonesia Terlibat Skandal Daihatsu

Meski demikian model terlibat skandal yang dijual di Indonesia hanya Avanza (produksi ADM dan TMMIN), Veloz (produksi TMMIN) dan Daihatsu Xenia (produksi ADM). Model lainnya tak dijual di dalam negeri, melainkan produk ekspor ke berbagai negara.

Dec 21, 2023 - 08:05
Waduh! Avanza Masuk Daftar Mobil Produksi Indonesia Terlibat Skandal Daihatsu

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Skandal kecurangan Daihatsu Motor di Jepang yang baru terungkap melibatkan mobil-mobil yang diproduksi di Indonesia oleh dua produsen di dalam negeri, yaitu Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan Astra Daihatsu Motor (ADM).

Berdasarkan dokumen yang dirilis Daihatsu Motor, model yang terlibat adalah Toyota Agya/Wigo, Daihatsu Xenia, Toyota Avanza, Toyota Raize dan Toyota Rush. Semua model ini diproduksi ADM.

Selain itu ada Toyota Avanza, Toyota Veloz dan Yaris Cross yang diproduksi TMMIN.

Meski demikian model terlibat skandal yang dijual di Indonesia hanya Avanza (produksi ADM dan TMMIN), Veloz (produksi TMMIN) dan Daihatsu Xenia (produksi ADM).

Model lainnya tak dijual di dalam negeri, melainkan produk ekspor ke berbagai negara.

Skandal kecurangan Daihatsu Motor atas regulasi Jepang sudah meluas. Sebelumnya pada April lalu Daihatsu Motors sudah mengakui curang pada desain pintu dan pada Mei mengecoh uji tabrak samping.

Sedangkan kasus terbaru ini Daihatsu mencurangi 174 kasus baru di 25 kategori pengetesan mobil di Jepang. Ada 64 model yang terlibat pada kasus anyar ini termasuk model-model yang diproduksi di Indonesia.

Daihatsu Motor sudah menyatakan bakal menghentikan sementara distribusi semua mobilnya di seluruh dunia.

"Daihatsu hari ini memutuskan untuk menghentikan sementara semua model yang dikembangkan Daihatsu yang saat ini sedang diproduksi, baik di Jepang maupun di luar negeri," kata Daihatsu.

Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari TMMIN dan ADM terkait skandal Daihatsu Motor ini.

Daftar model terlibat skandal kecurangan Daihatsu yang diproduksi di Indonesia:

ADM:

Toyota Agya/Wigo (Ekuador, Uruguay, Kamboja)
Toyota Rush (Ekuador, Malaysia)
Toyota Avanza (Indonesia, Meksiko, Kamboja, Thailand, Vietnam, Peru, Bolivia)
Toyota Raize (Ekuador, Meksiko)
Daihatsu Xenia (Indonesia)

TMMIN:

Toyota Avanza (Indonesia, Meksiko, Kamboja, Thailand, Vietnam, Peru, Bolivia)
Toyota Veloz (Indonesia, Malaysia, Kamboja, Thailand, Meksiko)
Toyota Yaris Cross (Kamboja, Chile, Uruguay)

Imbas Skandal Pelanggaran Regulasi

Diberitakan sebelumnya, Daihatsu menyatakan pada Rabu (19/12) bakal menghentikan sementara distribusi semua model yang saat ini diproduksi di Jepang dan luar negeri imbas meluasnya skandal pelanggaran regulasi di Jepang.

"Daihatsu hari ini memutuskan untuk menghentikan sementara distribusi semua model yang dikembangkan Daihatsu yang saat ini sedang diproduksi, baik di Jepang maupun di luar negeri," kata Daihatsu dalam pernyataan resminya.

Pernyataan ini dikeluarkan usai tim independen membuka hasil investigasinya pada Daihatsu yang pada April lalu mengakui melakukan kecurangan pada bagian pintu untuk uji keselamatan tabrak samping pada 88 ribu unit, yang sebagian besar dijual memakai merek Toyota.

Puluhan ribu mobil itu, yang melibatkan empat model, diproduksi di Thailand dan Malaysia pada 2022 dan 2023.

Lalu pada Mei Daihatsu terungkap secara tidak benar mendapatkan sertifikasi pemerintah untuk kendaraan hibrida buat pasar domestik.

Tim independen mengatakan berdasarkan investigasinya 'ditemukan kejanggalan baru pada 174 item dalam 25 kategori pengujian' selain kesalahan yang sebelumnya terdeteksi pada April dan Mei.

Jumlah model mobil yang terlibat dalam skandal ini sekarang mencapai 64, termasuk 22 model yang dijual Toyota.

Toyota mengatakan dalam pernyataan resminya sertifikasi adalah 'persyaratan utama' bagi produsen menjalankan bisnis'. Toyota menyadari betapa parahnya Daihatsu mengabaikan hal itu yang dikatakan 'mengguncang fondasi perusahaan sebagai produsen mobil'.

Daihatsu dalam pernyataannya sendiri meminta maaf karena 'mengkhianati kepercayaan pelanggan dan pemangku kepentingan kami'.

Toyota dan Daihatsu menyatakan tidak mengetahui adanya kecelakaan melibatkan konsumen akibat skandal ini. Namun disebut verifikasi teknis secara menyeluruh sedang dilakukan.

Kementerian Transportasi Jepang bakal melakukan inspeksi di tempat terhadap Daihatsu pada Kamis (21/12).

Dalam ringkasan laporan tim independen dijelaskan Daihatsu bersalah karena melakukan pelanggaran pada beberapa faktor termasuk termasuk 'tekanan ekstrem karena jadwal pengembangan terlalu ketat dan kaku' serta 'kurangnya keahlian para manajer'.

Lingkungan kerja Daihatsu juga dikatakan tidak transparan dan dijelaskan 'bahkan jika terjadi penyimpangan atau penipuan, hal tersebut tidak akan terdeteksi'.

"Kami yakin untuk mencegah terulangnya kembali, selain peninjauan operasi sertifikasi, diperlukan reformasi mendasar untuk merevitalisasi Daihatsu sebagai sebuah perusahaan," kata Toyota.(han)