Surya Paloh: Tak Ada Kekuasaan yang Bertahta Sepanjang Zaman

"Satu ujian penting dalam hidup berbangsa dan bernegara bukanlah apakah akan muncul tokoh-tokoh sekaliber para pendahulu kita, tetapi melainkan apakah pemimpin formil atau informal dan terutama organisasi kemasyarakatan organisasi-organisasi, termasuk partai-partai politik berani bertindak untuk mencegah kerusakan yang terjadi pada bangsa dan negara," kata Paloh.

Nov 12, 2023 - 00:03
Surya Paloh: Tak Ada Kekuasaan yang Bertahta Sepanjang Zaman

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh berbicara tidak ada kekuasaan yang akan bertahta sepanjang zaman.

Paloh juga mengatakan, kekuasaan tiap manusia dapat berakhir.

Hal itu disampaikan Surya Paloh dalam pidatonya di perayaan HUT ke-12 Partai NasDem, di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Sabtu (11/11/2023).

Mulanya, Paloh mengatakan setiap pemimpin memiliki legacy yang dapat dijadikan teladan.

"Satu ujian penting dalam hidup berbangsa dan bernegara bukanlah apakah akan muncul tokoh-tokoh sekaliber para pendahulu kita, tetapi melainkan apakah pemimpin formil atau informal dan terutama organisasi kemasyarakatan organisasi-organisasi, termasuk partai-partai politik berani bertindak untuk mencegah kerusakan yang terjadi pada bangsa dan negara," kata Paloh.

Dia pun menuturkan negara membutuhkan keberanian untuk tetap sehat dalam berpolitik. Selain itu, kata dia, negara perlu memegang prinsip-prinsip konstitusi.

"Nggak ada kekuasaan besar maupun kecil yang pernah diizinkan bertahta terus-menerus sepanjang zaman," ujar Paloh.

"Sejarah telah menyampaikan kepada kita bahwa Berapa besar pun kekuasaan manusia bisa satu waktu dia akan berakhir juga," sambung dia.

Lebih lanjut, Paloh pun berbicara mengenai keadilan untuk rakyat. Paloh menilai bangsa Indonesia dapat menerima kondisi apapun, asalkan didasari oleh keadilan.

"Semua manusia bisa dan selalu menerima apapun yang menjadi nasibnya ketika itu didasari nilai keadilan," kata Paloh.

"Kita semua bisa menerima untuk jadi rakyat jelata, asalkan itu bersandar pada keadilan," sambungnya.

Namun, kata Paloh, rakyat tidak dapat hanya berdiam diri saja ketika tidak ada keadilan. Menurutnya, keadilan akan memberikan nilai kepatutan dan kepantasan.

"Kita tidak bisa tinggal diam ketika ada penguasa kekuasaan yang berlaku tidak adil demi kepentingan tertentu, demi kepentingan kelompoknya, bangsa kita bisa menerima kenyataan apapun, bahkan bangsa kita menerima kenyataan apapun baik itu pahit, getir, duka nestapa asalkan dia lahir dari perilaku yang berasal dari keadilan," paparnya.

"Nilai kepatutan dan kepantasan, sebaliknya sesejahtera apapun semakmur apapun suatu bangsa jika tidak ada keadilan di dalamnya maka gugatan demi gugatan lah yang akan terus datang silih berganti," sambungnya.(han)