Petahana Bangladesh Raih Periode Keempat dalam Pemilu Tanpa Oposisi

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina telah mengamankan masa jabatannya yang keempat berturut-turut dalam pemilu kontroversial tanpa diikuti partai oposisi pada Minggu, 7 Januari 2024.

Jan 8, 2024 - 07:17
Petahana Bangladesh Raih Periode Keempat dalam Pemilu Tanpa Oposisi

NUSADAILY.COM – DHAKA - Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina telah mengamankan masa jabatannya yang keempat berturut-turut dalam pemilu kontroversial tanpa diikuti partai oposisi pada Minggu, 7 Januari 2024.

 

Mengutip dari BBC dari medcom.id, Hasina akan menjabat lima tahun lagi setelah partainya, Liga Awami beserta sekutunya, meraih setidaknya 152 dari 300 kursi parlemen Bangladesh.

 

Karena oposisi utama Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) memboikot pemilu tersebut, partai Hasina dan sekutunya diperkirakan juga akan memenangkan sisa kursi.

 

 

Hasil pemilu hari Minggu ini terjadi setelah penangkapan massal terhadap para pemimpin dan pendukung BNP.

 

Angka resmi menunjukkan tingkat partisipasi pemilih yang rendah, yaitu sekitar 40%, meskipun para kritikus mengatakan angka tersebut mungkin saja dilebih-lebihkan.

 

Partai Independen yang hampir semuanya dari Liga Awami sendiri meraih 45 kursi dan Partai Jatiya meraih delapan kursi. Hasilnya diperkirakan akan diumumkan secara resmi pada Senin nanti.

 

Ini merupakan masa jabatan kelima bagi Hasina, yang pertama kali menjadi perdana menteri pada tahun 1996 dan terpilih kembali pada tahun 2009, dan tetap berkuasa sejak saat itu.

 

“Saya berusaha sebaik mungkin untuk memastikan bahwa demokrasi harus terus berlanjut di negara ini,” katanya kepada wartawan saat memberikan suaranya.

 

Human Rights Watch (HRW) memperkirakan hampir 10.000 aktivis ditangkap setelah demonstrasi oposisi pada tanggal 28 Oktober berubah menjadi kekerasan, yang mengakibatkan kematian sedikitnya 16 orang dan melukai lebih dari 5.500 orang. Mereka menuduh pemerintah "mengisi penjara dengan lawan politik Liga Awami yang berkuasa".

 

Liga Awami membantah tuduhan tersebut. Ada kekhawatiran yang muncul bahwa kemenangan baru Liga Awami ini dapat mengarah pada pemerintahan satu partai secara de facto.(*)