Masa Kampanye ‘Melempem’ Lahirkan Apatis Masyarakat, KPU Sidoarjo Tetap Optimistis Golput Rendah !

. “Kami sudah melakukan berbagai sosialisasi, khususnya terhadap kelompok pemilih pemula. Kami yakin angka golput dapat serendah mungkin," kata Mohammad Iskak, Ketua KPU Sidoarjo.

Dec 14, 2023 - 20:52
Masa Kampanye ‘Melempem’ Lahirkan Apatis Masyarakat, KPU Sidoarjo Tetap Optimistis Golput Rendah !
Kegiatan Media Gathering yang digelar KPU Sidoarjo di Hotel Grand Whiz Trawas.

NUSADAILY.COM – SIDOARJO : Sungguh ironis. Ketika kecenderungan masyarakat lebih menyukai kegiatan bersifat tatap muka dengan para calon legislatif sebagai pertimbangan menentukan pilihan, justru hal itu relatif terabaikan. Sehingga ‘melempemnya’ aktivitas para caleg yang lebih ‘membumi’, seperti berdialog langsung dengan masyarakat memasuki masa kampanye di Sidoarjo ini bisa melahirkan sentimen negatif bagi khalayak.

Ujung-ujungnya, bisa memicu angka Golput. Mengingat dengan kondisi ini bisa melahirkan sikap skeptis, bahkan apatis di kalangan masyarakat karena tidak banyak mengetahui misi dan visi para caleg yang berkontestasi pada Pemilu 14 Februari 2024. 

Fenomena yang mengkhawatirkan ini sempat menjadi pembahasan pada kegiatan Media Gathering Media dengan tagline; “Peran Media Dalam Peningkatan Partisipasi Masyarakat Pada Penyelenggaraan Pemilu 2024” di Hotel Grand Whiz Trawas. Kegiatan selama dua hari,--pada 13-14 Desember 2023, diikuti sekitar 100 wartawan dari berbagai media ini menghadirkan narasumber dari Komisi Informasi Publik (KIP) Jatim dan Institute Research and Public Development (IRPD) Sidoarjo.

“Memang cukup mengkhawatirkan jika partisipasi masyarakat terhadap pemilu rendah.  Meski dalam regulasinya menyebutkan berapa pun tinginya angka golput pada pemilu, tidak membatalkan hasilnya. Namun itu tentunya berpengaruh pada legitimasi. Bahkan itu bisa menjadi tolok ukur kualitas demokrasi negara kita di mata dunia,” kata Elis Yusniawati, Wakil Ketua KIP Provinsi Jawa Timur.”Dan itu sangat tidak membanggakan,” ujarnya.

Pihak KPU, lanjut dia, sebagai leading sector penyelenggara Pemilu tentunya mempunyai kewajiban menekan angka golput. Namun itu juga perlu dukungan bagi stake holder,--selain institusi pemerintah juga para parpol yang berkontestasi dalam pemilu 2024. “Saya kira untuk menghasilan pemilu berkualitas merupakan harapan kita semua. Media juga harus berperan aktif menumbuhkan tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu,” katanya.

Sementara itu, narasumber  Nanag Haromain dari Peneliti IRPD Sidoarjo telah banyak memaparkan data data empirik. Di antaranya angka golput Sidoarjo Sidoarjo,--berdasarkan Pemilu 2019, telah mencapai sekitar 20 persen. Atau dari 1.4 juta pemilu, yang menggunakan haknya sekitar `1,2 juta.

“Dari berbagai indikator kenapa orang mau datang ke TPS dan menggunakan haknya. Ada karena kenal, ada pula karena partainya, atau faktor primodial, emosianal maupun secara demografi. Namun pada dasarnya kecenderungan orang menentukan pilihannya itu karena kenal dan menegatahui  misi dan visi caleg,” ujarnya.

Dalam euforia masa kampanye, Nanang mengungkapkan bahwa masyarakat lebih senang bisa bertatap muka langsung dengan caleg. Sehingga akan lebih yakin untuk menentukan pilihannya, meski juga menafikkan ada faktor lain, seperti sesuatu barang, atau uang yang diterimanya.

Pihaknya juga tidak menyangkal bahwa saat memasuki kampanye ini para Caleg lebih senang menjual tampang dengan  memasang baliho atau bener di ruang publik daripada menggelar kegiatan tatap muka atau berdialog langsung dengan masyarakat, untuk memperkenalkan diri sekaligus menyampaikan visi dan misinya.

 Atau mungkin sudah mempunyai strategi sendiri, --dengan mengandalkan tim sukses dengan langsung bergerilya, atau istilahnya silent operation ke tengah masyarakat untuk mendapatkan suara dukungan. “Itu bisa saja terjadi. Karena yang namanya money politic memang masih susah untuk dinafikkan,” kata Nanang.  

Sementara itu, Mohammad Iskak, Ketua KPU Kabupaten Sidoarjo mengatakan, untuk menekan angka Golput pihaknya sudah melakukan berbagai kegiatan sosialisasi maupun penyuluhan terhadap masyarakat. “Kami sudah melakukan berbagai langkah sosialisasi, khususnya terhadap kelompok pemilih pemula. Dan kami yakin angka golput di Sidoarjo bisa kita tekan serendah mungkin. Bahkan jika sebelumnya partipasi masyarakat pada pemilu 2019 mencapai 82 persen, untuk pemilu 2024 bisa mencapai 85 persen,” ujarnya.U (Komisi Pihaknya berharap agar pelaksanaan pemilu  2024 berjalan lancar dan semua masyarakat menggunakan hak suaranya. Pihaknya juga sangat membutuhkan peran media massa agar sosialisasi program bisa sampai ke masyarakat. “Tentunya kami sangat membutuhkan media massa untuk itu kami menggelar kegiatan media gathering agar program kami bisa disiarkan ke masyarakat, ” jeIas Iskak. (*/dil/ful)