LSM Magetan Center Tolak Keras Rencana Pembuatan Eco Bamboo oleh Pemkab Magetan

Jun 21, 2023 - 21:51
LSM Magetan Center Tolak Keras Rencana Pembuatan Eco Bamboo oleh Pemkab Magetan
Foto : Beni Ardi Direktur LSM Magetan Center

NUSADAILY.COM - MAGETAN - Pro kontra warnai rencana Pemerintah Kabupaten Magetan dalam pembuatan Eco-Bamboo di Keluarahan Tinap Kecamatan Sukomoro seluas 18,5 hektar di tanah khas kelurahan setempat yang diprediksi menghabiskan biaya Rp50 miliar.

Penolakan datang dari direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Magetan Center Beni Ardi. Dia menolak keras rencana hutan bambu tersebut yang peruntukannya untuk wisata.

"Terus terang saya menolak keras rencana pembuatan hutan bambu yang digagas oleh pemkab Magetan tersebut. Jika orientasinya hanya untuk wisata. Alasannya sederhana, masih ada area wisata yang potensial perlu dikembangkan. Seperti telaga Wahyu kondisinya kini memprihatinkan," kata aktivis kawakan itu kepada nusadaily.com, Rabu (21/06/2023).

Tidak hanya itu, lanjut Beni, banyak hal urgensi lain yang lebih penting, yang seharusnya didahulukan seperti kerusakan infrastruktur jalan, pengairan bagi petani, pupuk, benih dan sebagainya.

"Kami bersama aktivis lain dan para tokoh masyarakat di Magetan akan segera membuat petisi bertanda tangan menolak rencana hutan bambu tersebut," tegas Beni.

Sebelumnya dikabarkan, Pemkab Magetan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) rencananya bakal menanam bambu yang diimpat dari berbagai negara di lahan seluas 18,5 hektar di Kelurahan Tinap Kecamatan Sukomoro Magetan.

Dikatakan Bupati Suprawoto jika bambu tersebut untuk menguatkan ikon bambu di Magetan. Bambu tidak tinggal cerita nantinya.

"Kenapa bambu? Karena bambu itukan merupakan ikon dari Kabupaten Magetan, jangan sampai (bambu) ini tinggal cerita di Magetan," katanya saat meninjau langsung calon lahan Eco Bamboo Park bersama jajaran OPD terkait di Kelurahan Tinap, Kecamatan Sukomoro pada Senin (19/06/2023).

Untuk konsep, Suprawoto mengaku sudah bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) ditata sedemikian rupa berorientasi untuk wisata.

"Penanaman bambu perdana pada bulan Agustus tahun ini dan akan ditanami varietas bambu dari seluruh dunia sedangkan untuk pengembangan serta pembangunannya nanti akan dilaksanakan secara multi years," jelasnya.

Masih menurut Suprawoto, proyek pembangunan Eco-Bamboo Park tersebut diklaim telah sampai ke 'telinga' Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Dan Kadis LH Magetan, Saif Muchlissun telah diminta presentasi di Kementerian.

Dalam kesempatan tersebut Suprawoto beharap wisata Eco-Bamboo Park bisa mendongkrak ekonom Magetan. Meski diketahui selama ini Kecamatan Sukomoro sudah terkenal sebagai penghasil jeruk pamelo terbesar dibandingkan wilayah Kecamatan Bendo, Takeran dan Kawedanan. (*/nto).