Kejam! Banyak Sandera Hamas di Jalur Gaza Kemungkinan Sudah Dibunuh Tentara Israel

"Kemungkinan besar, banyak dari mereka terbunuh baru-baru ini, sisanya berada dalam bahaya besar setiap saat dan kepemimpinan serta tentara musuh memikul tanggung jawab penuh," kata dia lagi.

Jan 15, 2024 - 09:27
Kejam! Banyak Sandera Hamas di Jalur Gaza Kemungkinan Sudah Dibunuh Tentara Israel

NUSADAILY.COM – GAZA - Abu Obeida, Juru bicara Hamas, mengatakan banyak sandera yang ditahan kelompok militan ini di Jalur Gaza, kemungkinan sudah tewas.

Dia menyalahkan sikap Israel sebagai penyebab kematian mereka.

"Nasib banyak sandera dan tahanan musuh menjadi tidak diketahui dalam beberapa pekan terakhir dan sisanya memasuki terowongan yang tak diketahui karena agresi Zionis," kata Obeida dalam pernyataannya yang disiarkan di televisi, disitat AFP, Minggu (14/1).

"Kemungkinan besar, banyak dari mereka terbunuh baru-baru ini, sisanya berada dalam bahaya besar setiap saat dan kepemimpinan serta tentara musuh memikul tanggung jawab penuh," kata dia lagi.

Militan Hamas setidaknya menyandera 132 orang usai menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 menurut data Israel, sebanyak 25 orang di antaranya diyakini sudah tewas.

Serangan Hamas itu menewaskan 1.140 orang di Israel, kebanyakan warga sipil. Hamas juga menculik sekitar 250 orang tetapi puluhan di antaranya sudah dibebaskan dan ditukar dengan tahanan Palestina pada akhir November.

Sejak saat itu Israel membombardir Gaza dari darat, udara dan laut hingga menewaskan 23.968 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak. Konflik ini sudah berjalan lebih 100 hari.

Obeida mengatakan sekutu Hamas dari 'poros perlawanan' akan memperluas perlawanan terhadap pasukan Israel dalam beberapa hari mendatang.

"Setelah 100 hari pertempuran ... inilah kepemimpinan musuh, menelan rasa sakit dan mengarungi lumpur kegagalan," ujar dia.

Obeida juga menuduh Israel melancarkan 'perang agama' dengan menghancurkan masjid-masjid di Jalur Gaza.

"Dia menodai, membakar dan membuldoser masjid begitu kendaraan mereka mencapainya, dan menghentikan azan ... jelas-jelas merupakan perang agama," kata Obeida.(han)