Kecerdasan Buatan dan Moralitas di Dunia Pendidikan

Jul 7, 2023 - 21:10
Kecerdasan Buatan dan Moralitas di Dunia Pendidikan
Ahsan Muafa

Oleh: Ahsan Muafa 

Salah satu cara yang biasa ditempuh pemerintah dalam membangun sumber daya manusia adalah melalui pendidikan. Pendidikan menjadi fondasi penting dalam pembentukan karakter dan pengembangan moralitas individu. Hasil pendidikan akan tercermin pada karakter alumninya. Karakter akan menjadi indikator bagaimana proses pendidikan dilaksanakan. 

Dengan semakin berkembangnya teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), proses pendidikan masa kini juga bersinggungan dengan teknologi AI. Hampir semua bagian sistem pendidikan juga memanfaatkan teknologi ini. Terutama selama proses pembelajaran berlangsung. Pembelajaran yang dulu menggunakan tatap muka di ruang kelas dengan bimbingan guru, kini dilaksanakan secara online dengan berbagai sumber belajar.

Pengembangan AI di bidang pendidikan sudah sedemikian masif. Banyak tool berbasis AI yang dapat digunakan untuk membantu menjawab pertanyaan dosen, membuat laporan tugas, membuat tugas akhir mahasiswa dan masih banyak lainnya. Penggunaan AI di dunia pendidikan telah memberikan banyak manfaat, termasuk pembelajaran adaptif, penilaian otomatis, dan personalisasi pendidikan. 

Meskipun AI berpotensi besar dalam membantu manusia, perlu diakui bahwa teknologi ini tidak dapat secara langsung mengajarkan moralitas kepada individu. Pemanfaatan AI tidak dapat digunakan secara langsung untuk membentuk pendidikan karakter. Dengan demikian, tujuan pendidikan untuk membentuk karakter tidak akan serta merta tercapai dengan hanya mengandalkan pemanfaatan AI ini. Bak sebuah pisau, kebermanfaatan AI tergantung dari penggunanya.

Penerapan sistem digital dalam pendidikan berbantuan AI, kini justru memunculkan masalah baru jika tidak dibarengi dengan kebijaksanaan dalam penggunaannya. Masalah akan muncul terkait bagaimana AI dapat mempengaruhi moralitas. Tidak hanya berpengaruh pada mahasiswa, tetapi juga berpengaruh pada dosen. 

Dengan semakin mudahnya pekerjaan yang diselesaikan dengan bantuan AI maka tantangan baru bermunculan. Salah satu tantangan baru yaitu terkait dengan moralitas. Pemanfaatan AI yang memudahkan segala pekerjaan manusia telah menurunkan moralitas mahasiswa. Hanya demi mengejar penyelesaian tugas yang diberikan dosen, mahasiswa menggunakan berbagai macam cara dengan melanggar etika akademik yang dijunjung tinggi di dunia pendidikan.  

Tantangan moralitas bagi mahasiswa yang pertama adalah bahwa penggunaan AI dapat menghadirkan masalah kejujuran akademik. Pada beberapa kasus penerapan AI, mahasiswa cenderung mencari cara untuk memanipulasi sistem AI. Tentu dengan harapan bahwa AI bisa membantu mahasiswa mendapatkan nilai yang lebih tinggi. Segala sesuatu dilakukan oleh AI tanpa upaya mahasiswa. Hal ini menantang integritas moral mahasiswa dan menimbulkan risiko memperburuk moralitas akademik mereka.

Kedua, terjadi kecenderungan bahwa mahasiswa mengandalkan sepenuhnya kepada AI dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat menimbulkan pengabaian dan berkurangnya aspek berpikir kritis dan reflektif dalam pemahaman mereka. Mahasiswa mengandalkan AI sebagai sumber tunggal pengetahuan. AI dapat mengurangi kemampuan mereka untuk berpikir secara mandiri dan mengembangkan kemampuan analisisnya.

Tidak hanya mahasiswa, pemanfaatan AI juga menjadi sebuah tantangan moralitas bagi dosen. Tantangan moralitas dosen dalam penggunaan AI terkait pelaksanaan tridarma perguruan tinggi. Dosen dengan kewajiban melaksanakan tridarma perguruan tinggi seperti pengajaran, penelitian dan pengabdian, akan sangat terbantu dengan adanya AI ini. Dengan teknologi AI, dosen juga dengan mudah mendapatkan bantuan untuk membuat laporan penelitian, pengabdian dan pengajaran. Tidak perlu waktu lama, semua kebutuhan dapat dipenuhi oleh AI. 

Meskipun menimbulkan tantangan dalam penggunaannya, AI juga menimbulkan peluang meningkatkan performa. Baik mahasiswa maupun dosen dapat meningkatkan performa mereka masing-masing dengan bantuan AI. Adanya teknologi AI akan memudahkan dalam  mendapatkan informasi yang cukup akurat. Informasi yang didapatkan ini bisa dijadikan dasar informasi dan mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan berpikir kritis masing-masing. 

Dengan memanfaatkan AI untuk mendapatkan informasi awal maka kita sangat terbantu dalam memulai sebuah pekerjaan. Kita hanya perlu menggali lagi lebih detail informasi yang didapatkan. Tambahan ekplorasi informasi ini menjadi pelengkap informasi. Hasil yang didapatkan merupakan kolaborasi antara kita dan AI. Kolaborasi yang menghasilkan sebuah inovasi baru dalam dunia pendidikan. Dengan cara demikian, kita tetap menjunjung etika akademik yang selalu menjunjung tinggi kejujuran.   

Kesimpulannya adalah bahwa penerapan AI dalam pendidikan memberikan tantangan dan peluang yang signifikan dalam hal moralitas mahasiswa dan dosen. Penting untuk menghadapi tantangan ini dengan memprioritaskan pengembangan moralitas dan memastikan bahwa AI digunakan secara etis untuk meningkatkan pendidikan. Mengembangkan kesadaran akan implikasi etis AI di antara mahasiswa dan dosen serta mendorong diskusi dan refleksi etis adalah langkah-langkah penting dalam memanfaatkan AI sebagai alat untuk memajukan moralitas dalam pendidikan.

*Penulis adalah dosen Prodi Teknik Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo. Tulisan ini disunting oleh Dr. Sulistyani, S.Pd., M.Pd., dosen Universitas Nusantara PGRI Kediri dan anggota PISHI.