Ealah.. Ternyata Sopir Toyota Fortuner Sok Jagoan Dapat Pinjaman Pelat TNI dari Kakaknya

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully mengatakan setelah ditangkap pada Selasa (16/4), di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, PWGA langsung ditetapkan sebagai tersangka.

Apr 21, 2024 - 09:02
Ealah.. Ternyata Sopir Toyota Fortuner Sok Jagoan Dapat Pinjaman Pelat TNI dari Kakaknya

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Kasus dimulai dari aksi cekcok antara PWGA yang mengemudikan mobil Fortuner pelat dinas TNI bersama pengendara lain.

Setelah viral di media sosial, pelat nomor dinas TNI 84337-00 tercatat milik orang lain yakni Marsda TNI (Purn) Asep Adang Supriyadi.

Polda Metro Jaya menangkap pengemudi Toyota Fortuner menggunakan pelat dinas TNI palsu inisial PWGA yang sempat menabrak mobil wartawan di Tol Jakarta-Cikampek.

Kemudian Asep melaporkan PWGA ke Polda Metro Jaya pada Minggu (14/4). Setelah diusut, PWGA ternyata dapat pinjaman pelat tersebut dari kakaknya yang purnawirawan TNI.

Jadi tersangka dan langsung ditahan

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully mengatakan setelah ditangkap pada Selasa (16/4), di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, PWGA langsung ditetapkan sebagai tersangka.

"Sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan," ujar Titus ketika dikonfirmasi pada, Rabu (17/4).

PGWA dijerat pasal 263 KUHP soal pemalsuan surat-surat yang dapat menimbulkan kerugian dengan ancaman maksimal 6 tahun penjara.

Sembunyikan mobil di rumah kakak

Titus menyebut setelah cekcok dengan pengemudi lain di media sosial, pelaku langsung kabur ke rumah sang kakak bersama istrinya.

"Jadi sejak kejadian itu, dia (pengemudi Fortuner) ke rumah kakaknya bersama istrinya," ujarnya.

PWGA menyimpan mobil Toyota Fortuner dengan ditutup terpal. Sementara itu, pelat dinas TNI telah dibuang.

"Mobil ada di rumah tersebut ditutup terpal penutup mobil, pelatnya dibuang," tegasnya.

Pelat dinas milik kakak yang purnawirawan TNI

Sementara itu Kanit 2 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Anggi Fauzi Hasibuan mengatakan pelat dinas berasl dari kakak PWGA merupakan purnawirawan TNI berinisial T.

"Jadi dia memang bukan anggota TNI. Kakaknya itu pada saat masih aktif sampai dengan pensiun diberikan pelat nomor dinas itu. Sebenarnya yang menggunakan kakaknya itu," ujarnya pada, Rabu (17/4).

Meski demikian, Anggi mengatakan, pelat nomor dinas 84337-00 digunakan oleh kakak PWGA telah habis masa berlaku pada tahun 2018.

Pasca kedaluwarsa, pelat nomor digunakan untuk purnawirawan TNI Marsda TNI (Purn) Asep Adang Supriyadi untuk kendaraan operasional guru besar di Universitas Pertahanan.

Motif hindari ganjil-genap

Berdasarkan pemeriksaan, Anggi katakan pelat dinas tersebut sengaja digunakan oleh pelaku agar hindari aturan ganjil-genap berlaku pada periode mudik Lebaran 2024.

"Pengakuan dari tersangka, dia dikasih oleh kakaknya. Kasih-pinjam, alasan dipinjamkan itu, kalau misalnya ada ganjil-genap, dia baru pakai gunakan," jelasnya.

"Pada saat tanggal genap dia menggunakan plat nomor dinas tersebut tapi dengan syarat harus izin dulu ke kakaknya," tegasnya.

Pelat dinas TNI palsu dibuang di Lembang

Anggi mengatakan agar menyembunyikan aksinya, PWGA langsung membuang pelas TNI palsu tersebut di wilayah Lembang, Jawa Barat.

"Pelat TNI sudah dibuang di daerah Lembang dan sekarang masih dicari anggota di sekitar lokasi di Lembang. Anggota lagi mengarah ke sana," ujarnya.

Anggi menambahkan dari pengakuan tersangka, hal itu dilakukan PWGA usai mendapat kabar bahwa video rekaman cekcok dirinya dengan wartawan di Tol Jakarta-Cikampek viral di media sosial.

Ketika pelaku sedang liburan di Hotel kemudian menghubungi kakaknya berinisial T merupakan purnawirawan TNI. Sementara itu, pelaku diminta sang kakak untuk membuang pelat dinas palsu yang digunakan.

"Dia mengaku dia sempat ribut terus ada yang memviralkan dia dan sekarang dia sudah viral di salah satu media sosial. Kemudian kakaknya dia ini mengarahkan, kamu pake ini (pelat) terjadi, kan, seperti itu, buang saja, pelat nomor," tuturnya.

"Atas dasar itu dia buang pelat nomor. Ini untuk sekarang si tersangka lagi ditelepon untuk menunjukkan dimana lokasi dia buang pelat nomor itu, untuk dijadikan barang bukti," tegasnya.(sir)