Diprediksi Tak Lolos DPR, DPP PPP: ‘Kita Bukan Peserta Survei’

Sekretaris Fraksi PPP di DPR itu berkelakar bahwa partainya diprediksi tak pernah lolos karena bukan peserta survei. Menurut Awiek, PPP adalah peserta pemilu. Sehingga, pihaknya hanya ingin menang dalam pemilu, dan bukan survei.

Dec 29, 2023 - 07:24
Diprediksi Tak Lolos DPR, DPP PPP: ‘Kita Bukan Peserta Survei’

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP merespons santai soal partai mereka yang kembali diprediksi tak lolos parlemen lewat hasil survei yang dirilis lembaga Indikator Politik Indonesia, Selasa (26/12).

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek mengatakan partainya bukan kali pertama diprediksi tak lolos.

Sejak 2019, PPP menurut Awiek sudah diprediksi tak dapat kursi di parlemen. Namun, hasil survei tersebut selalu meleset dan hasilnya PPP hingga kini masih melenggang.

"Kalau membandingkan data survei, satu bulan sebelum pemilu pada pemilu 2019 yang lalu, dengan pemilu 2024 sama-sama minus sebulan itu angkanya tidak jauh beda. Dulu bahkan H minus sebulan kita angkanya 2,4 persen. Tapi faktualnya dapat 4,5 persen," ucap Awiek saat dihubungi, Rabu (27/12).

Sekretaris Fraksi PPP di DPR itu berkelakar bahwa partainya diprediksi tak pernah lolos karena bukan peserta survei. Menurut Awiek, PPP adalah peserta pemilu. Sehingga, pihaknya hanya ingin menang dalam pemilu, dan bukan survei.

"Masalahnya karena PPP itu bukan peserta survei. PPP itu peserta pemilu. Maka kalau PPP itu ingin menang pemilu, bukan menang survei," kata dia.

Namun begitu, Awiek berujar bahwa sebulan ke depan akan menjadi waktu krusial bagi partainya. Dia mengaku pihaknya akan memanfaatkan dukungan dari masyarakat hingga pemilu mendatang.

"Ya saya kira sebulan ke depan menjadi waktu krusial bagi PPP untuk memaksimalkan dukungan dari masyarakat," kata Awiek.

Survei terbaru Indikator Politik Indonesia mencatat PPP, PSI, dan delapan partai lainnya tidak lolos ambang batas parlemen 4 persen dan gagal masuk DPR di Pemilu 2024. PPP menempati di urutan kedelapan dengan elektabilitas 2,8 persen. Sementara itu, PSI di posisi berikutnya dengan 2,4 persen.

Partai-partai lainnya adalah Perindo (1,7 persen), Partai Ummat (0,8 persen), Partai Hanura (0,4 persen), PBB (0,4 persen), Partai Gelora (0,3 persen), Partai Buruh (0,2 persen), Partai Garuda (0,2 persen), dan PKN (0,1 persen).

"Saya tidak ingin katakan PPP atau PSI tidak lolos, tetapi mereka struggling untuk bisa lolos dari lubang jarum 4 persen. Di luar itu agak berat," kata Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi pada jumpa pers daring, Selasa (26/12).(han)