Bakar Daun Tebu, Petani di Kentangan Magetan Nyaris Tewas Terpanggang

Jul 15, 2023 - 00:26
Bakar Daun Tebu, Petani di Kentangan Magetan Nyaris Tewas Terpanggang
Foto : Alami luka bakar, Mujiono (75) warga Desa Kentangan Kecamatan Sukomoro Magetan jalani perawatan di RSUD dr. Sayidiman. Jumat (14/07/2023).

NUSADAILY.COM - MAGETAN - Gara gara bakar daun tebu kering, seorang petani di desa Kentangan Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan Jawa Timur nyaris saja tewas terpanggang api pasa Jumat (2/14/07/2023) pagi. Beruntung peristiwa tersebut segera diketahui oleh anak korban dan segera menyelamatkannya. 

Peristiwa adanya seorang petani tebu terbakar tersebut dibenarkan oleh Kasi Humas Polres Magetan, AKP Budi Kuncahyo. Korban bernama Mujiono (75) pemilik lahan tebu sendiri.

"Berdasarkan laporan SPKT Polsek Sukomoro, awal diketahui korban terbakar dari anaknya bernama Edy yang mengirim sarapan bapaknya. Saat itu melihat sisa daun tebu kering terbakar dan merembet kelahan sebelah. Agar tidak terus merembet bapaknya berusaha memadamkannya," kata Budi.

Namun pada saat memadamkan itu, lajutnya, angin berhembus kencang korban pun ikut tergulung kobaran api. Mengetahui itu anaknya coba menolongnya. 

"Korban pun berhasil di tolong namun sudah dalam kondisi luka bakar serius. Anak korban selanjutnya membawa korban yang alami luka bakar pada tangan dan kaki ke- rumah sakit Syaidiman Magetan," jelasnya.

Peristiwa tersebut selanjutnya dilaporkan perangat Desa Kentangan ke Polsek Sukomoro dan diteruskan ke SPKT Polres Magetan.

"Korban selamat, namun alami luka bakar serius hingga 36 persen pada tanggan dan kaki kirinya," paparnya.

Untuk diketahui, petani tebu terbakar selama musim panen tahun ini sudah ada sebanyak dua orang. Satu orang buruh tani tewas terpanggang atas nama Sukarno (65) wargan Kelurahan Tinap dan Mujiono selamat meski alami luka bakar hingga 36 persen warga Kentangan Kecamatan Sukomoro. 

"Kami menghimbau kepada para petani tebu di Kecamatan Sukomoro untuk selalu berhati hati saat membakar lahan tebunya usai panen. Jangan sendirian harus ditemani lebih dari satu orang. Agar jangan ada lagi korban apalagi sampai menimbulkan korban nyawa," pungkasnya. (*/nto).