ASEAN Harus Hadapi Tantangan Bersama di Laut China Selatan

Negara-negara ASEAN seharusnya menghadapi tantangan bersama di Laut China Selatan. Isu tersebut menjadi salah satu pembahasan yang dibahas dalam berbagai kesempatan.

Aug 25, 2023 - 13:40
ASEAN Harus Hadapi Tantangan Bersama di Laut China Selatan

NUSADAILY.COM -BANTEN - Negara-negara ASEAN seharusnya menghadapi tantangan bersama di Laut China Selatan. Isu tersebut menjadi salah satu pembahasan yang dibahas dalam berbagai kesempatan. 

Karena itu, Kementerian Luar Negeri RI sebagaimana dilansir dari medcom.id, menggelar Lokakarya Pengelolaan Potensi Konflik di Laut China Selatan ke-32. 

Kepala Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri Kemenlu Yayan G.H. Mulyana mengatakan, saat ini waktu yang tepat untuk melakukan berbagai upaya kolektif. 

"Saya pikir inilah saat yang tepat bagi kita untuk merenungkan upaya kolektif yang dapat kita lakukan dan jumlah yang dapat kita berikan agar lebih berdampak sambil mempertahankan integritas dan relevansi dalam menghadapi tantangan bersama," kata Yayan di Banten, Kamis, 24 Agustus. 

Lokakarya tersebut diselenggarakan oleh Kemenlu RI bekerja sama dengan Badan Informasi Geospasial dan Pusat Studi Asia Tenggara. 

Peserta yang diundang dalam lokakarya tersebut adalah berasal dari Indonesia, Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, Vietnam, Tiongkok, dan Taiwan. 

Yayan mengatakan, negara Asia Tenggara dan Tiongkok harus memperkuat kolaborasi dengan tujuan mengatasi tantangan bersama. "Kita harus memperkuat kolaborasi dan kerja sama dengan tujuan untuk mengatasi tantangan kita bersama,” kata Yayan. 

Saya yakin bahwa lokakarya ini akan terus menjadi platform penting untuk menghasilkan ide-ide kolaboratif dan inisiatif yang terprogram," katanya menambahkan.  

Pada kesempatan tersebut, Yayan juga mengatakan terumbu karang di tenggara Laut China Selatan mengalami kehancuran akibat penangkapan ikan berlebihan, bencana alam, pemutihan terumbu karang, dan perubahan iklim. 

“Kita semua perlu mengatasi tantangan ini dengan bekerja sama memaksimalkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi,” tuturnya. 

Menurut Yayan, ASEAN dan Tiongkok juga harus membina kebiasaan untuk melakukan komunikasi, dialog, dan kolaborasi antar negara untuk membuka jalan bagi generasi masa depan. 

“Dengan pesatnya perubahan lanskap sosial dan politik, cara terbaik untuk mencegah potensi konflik adalah dengan dialog dan komunikasi yang konstan dan berkesinambungan sehingga kita mampu menciptakan solusi bersama yang paling baik,” ujar Yayan. 

Terkait masalah Laut China Selatan, negosiasi pembahasan Code of Conduct (CoC) atau kode etik di Laut China Selatan sedang dibahas kembali oleh ASEAN dan Tiongkok. Pembahasan kembali terjadi lewat inisiatif Indonesia.(*)