AS Minta Maskapai China Tidak Terbang di Atas Wilayah Udara Rusia

NUSADAILY.COM – SHANGHAI - 30 April, orang-orang yang mengetahui masalah tersebut mengungkapkan bahwa Amerika Serikat telah setuju untuk meningkatkan jumlah penerbangan dari China ke Amerika Serikat dari 8 menjadi 12 penerbangan per minggu, tetapi hanya jika penerbangan dari China ke Amerika Serikat tidak terbang di atas wilayah udara Rusia.

Menurut laporan itu, setelah konflik Rusia-Ukraina, sanksi Washington terhadap Rusia menyebabkan larangan maskapai penerbangan AS memasuki wilayah udara Rusia, dan harus menghabiskan lebih banyak jarak dan bahan bakar untuk melewati Rusia. Pihak AS tidak hanya tidak merefleksikan dirinya sendiri, tetapi sebaliknya mengklaim bahwa maskapai China, India, UEA, dan lainnya telah memperoleh keuntungan yang "tidak setara", dan mengancam maskapai negara lain untuk tidak mengizinkan mereka melewati Rusia.

BACA JUGA : Maskapai Garuda Indonesia Tegaskan Tak Larang Pramugari...

Rute China-AS tidak pernah bisa pulih sepenuhnya. Selain dibatasi oleh perintah Departemen Perhubungan AS dan tidak disetujui untuk meningkat, menurut laporan FT, maskapai penerbangan AS selalu khawatir dilarang memasuki wilayah udara Rusia karena Sanksi Washington terhadap Rusia. Akibatnya, maskapai penerbangan AS tidak puas dengan biaya bahan bakar yang jauh lebih tinggi daripada pesaing China mereka. Mereka melobi pemerintahan Biden untuk mencegah maskapai penerbangan China diizinkan membuka lebih banyak penerbangan antara kedua negara.

Maskapai AS memiliki 12 penerbangan mingguan ke China, dan maskapai China memiliki delapan penerbangan ke Amerika Serikat. Maskapai Amerika saat ini terbang dari Amerika Serikat ke Shanghai melalui Incheon, Korea Selatan, sedangkan maskapai China dapat terbang langsung ke Amerika Serikat melalui wilayah udara Rusia. (Mdr1)