Ukraina Minta Tambahan Senjata Terus, Inggris: ‘Kami Bukan Toko Amazon’

"Ukraina harus membujuk anggota parlemen Amerika Serikat dan politikus-politikus negara sekutu lainnya bahwa itu (mengirim pasokan senjata ke Ukraina) sepadan. Suka atau tidak suka, orang ingin melihat rasa terima kasih," kata Wallace di Vilnius, Lithuania, pada Rabu (12/7).

Jul 14, 2023 - 20:38
Ukraina Minta Tambahan Senjata Terus, Inggris: ‘Kami Bukan Toko Amazon’

NUSADAILY.COM – LONDON – Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace blak-blakan soal keluhannya terhadap Ukraina yang terus menerus meminta pasokan senjata dari negara sekutu menyusul invasi Rusia yang tak kunjung berakhir.

Inggris memang menjadi salah satu pendukung setia Ukraina sejak diinvasi Rusia. London juga telah mengirimkan sejumlah besar pasokan senjata bagi Kyiv.

Namun, Wallace mengatakan bahwa Inggris dan sekutu Ukraina lainnya bukan lah "Amazon". Ia bahkan mengkritik Presiden Volodymyr Zelensky agar menunjukkan rasa terima kasih kepada negara Barat atas bantuan selama ini alih-alih terus meminta pasokan senjata.

"Ukraina harus membujuk anggota parlemen Amerika Serikat dan politikus-politikus negara sekutu lainnya bahwa itu (mengirim pasokan senjata ke Ukraina) sepadan. Suka atau tidak suka, orang ingin melihat rasa terima kasih," kata Wallace di Vilnius, Lithuania, pada Rabu (12/7).

"Anda tahu, kami bukan Amazon," papar Wallace mengacu pada perusahaan market place raksasa Amerika.

Pernyataan itu diutarakan Wallace di sela-sela KTT Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) saat merespons pertanyaan wartawan soal keluhan Zelensky bahwa Ukraina belum juga diberikan kejelasan kapan bisa bergabung dengan pakta tersebut.

Dikutip Reuters, Zelensky pun merespons komentar Wallace tersebut. Ia menegaskan bahwa Ukraina selalu berterima kasih kepada Inggris atas dukungannya selama ini.

"Kami selalu berterima kasih kepada Inggris, perdana menteri, dan menteri pertahanan karena masyarakat Inggris selalu mendukung kami," ucap Zelensky.

"Saya tidak tahu apa maksudnya (Wallace) dan bagaimana lagi kami harus berterima kasih. Mungkin menteri (Wallace) menginginkan sesuatu yang istimewa tetapi kami memiliki hubungan yang luar biasa," paparnya menambahkan.

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan bahwa Zelensky sudah berterima kasih atas apa yang telah diberikan London kepada Kyiv sejak invasi Rusia berlangsung.

"Saya sepenuhnya memahami keinginan Zelensky untuk melakukan semua yang dia bisa untuk melindungi rakyatnya dan menghentikan perang ini dan kami akan terus memberinya dukungan yang dibutuhkan," ucap Sunak.

Keanggotaan Ukraina menjadi topik utama yang mendominasi KTT NATO kali ini. Presiden AS Joe Biden menegaskan dukungannya terhadap keanggotaan Ukraina dalam aliansi tersebut namun tidak dalam waktu dekat.

Hal serupa juga diutarakan oleh anggota lainnya termasuk Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.

Zelensky pun menganggap hasil KTT NATO kali ini bagus tetapi tidak ideal bagi Kyiv. Ia berharap Ukraina bisa menerima undangan untuk bergabung dengan NATO dalam KTT kali ini.

Meski begitu, Zelensky tetap senang lantaran NATO sepakat menjamin Kyiv tak perlu melalui proses Rencana Aksi Keanggotaan (MAP) untuk masuk aliansi tersebut.

"Hasil penting di sini adalah pengakuan bahwa Ukraina tidak memerlukan rencana aksi untuk keanggotaan di NATO," kata Zelensky.(han)