Rumput JIS yang Telan Anggaran Rp 6 Miliar Menjadi Ajang Kritik Netizen

Patut diketahui, rumput yang digunakan di JIS untuk gelaran Piala Dunia U-17 telah mengalami pergantian. Penggantian rumput ini menelan anggara sekitar Rp 6 miliar.

Nov 13, 2023 - 03:00
Rumput JIS yang Telan Anggaran Rp 6 Miliar Menjadi Ajang Kritik Netizen
Foto: ANTARA

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Jakarta International Stadium (JIS) merupakan salah satu stadion yang digunakan untuk Piala Dunia U-17.

Rumput pada stadion ini tengah menjadi sorotan netizen karena sebagian warnanya hijau terang dan sisi lainnya berwarna lebih gelap.

Patut diketahui, rumput yang digunakan di JIS untuk gelaran Piala Dunia U-17 telah mengalami pergantian. Penggantian rumput ini menelan anggara sekitar Rp 6 miliar.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pernah menyampaikan perlu anggaran Rp 6 miliar untuk mengganti rumput JIS.

Rumput JIS perlu diganti karena tidak memenuhi standar FIFA. Hal itu disampaikan Basuki usai meninjau JIS pada 4 Juli 2023 lalu.

"Mulai rumput butuh Rp 6 miliar 1 lapangan dari PU (PUPR), (anggaran) JPO ke Ancol dari PU, kereta api dari DKI, ramp dari Jasa Marga, ada stasiun sementara dari KAI, stasiun sementara lagi dibangun sama Dirut," kata Basuki.

Saat itu, Basuki mengaku belum tahu jumlah keseluruhan anggaran itu. Namun, yang pasti untuk rumput JIS perlu uang Rp 6 miliar.

"Belum saya hitung, yang saya tahu baru rumput tadi saya tanya Pak Qamal (Chairman Karya Rama Prima (KaerPe) Qamal Mustaqim) sekitar Rp 6 miliar," jelas Basuki.

Dikutip dari detikSepakbola, Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, meminta pengkritik untuk lihat langsung, jangan dari televisi.

Beberapa netizen menunjukkan perbandingan antara rumput JIS setelah dan sebelum diganti.

Mereka mempertanyakan kualitas pergantian rumput yang menelan anggaran mencapai Rp 6 miliar.

"Tentu lapangannya bagus, kalau lapangan dan rumput tidak bagus, mana mungkin dong mereka (Inggris) bisa sampai 10-0. Terkadang saya juga bingung, dibandingkan, ini zaman dulu ini sekarang begini. Terkadang orang tidak melihat, rumput itu bukan sekadar soal penampakan di TV, apalagi bisa saja TV-nya pas itu saturasi warnanya memang terlihat hijau banget, yang di bawah tidak," kata Arya.

"Makanya lihat langsung lapangan dan sampe hari ini belum ada keluhan mengenai rumput JIS dari timnas-timnas, harus diingat juga, JIS itu dipakai paling banyak selama Piala Dunia, jadi match-nya paling banyak main di JIS. Kenapa? Itu rekomendasi FIFA, kenapa rekomendasi dari FIFA? Karena rumputnya memang tahan untuk bermain, kita asumsikan seperti itu," sambungnya.

Pelatih Kaledonia Baru, Leonardo Lopez, sejatinya sudah memuji kualitas rumput JIS. Bahkan, tim Kaledonia Baru sudah merasakan semua fasilitas di JIS.

"Tidak (buruk). Itu sudah sangat bagus bagi kami. Jika ada lapangan di Kaledonia seperti itu setiap pekan tentu akan sangat baik untuk kami," kata Lopez selepas laga.(han)