RI Batal Jadi Tuan Rumah Pildun U-20, Padahal Sudah Poles Stadion Telan Rp 175 M

Padahal kerja keras untuk menyambut sekaligus menyukseskan hajatan internasional ini sudah dilakukan. Salah satunya revitalisasi Stadion sepakbola di beberapa kota yang sudah ditentukan.

RI Batal Jadi Tuan Rumah Pildun U-20, Padahal Sudah Poles Stadion Telan Rp 175 M
Proses revitalisasi Stadion Manahan Solo yang akan dipakai untuk ajang Piala Dunia U-20.Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Penolakan terhadap Timnas Israel hadir dalam Piala Dunia U-20 berbuntut panjang. Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) akhirnya membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah ajang internasional tersebut.

Padahal kerja keras untuk menyambut sekaligus menyukseskan hajatan internasional ini sudah dilakukan. Salah satunya revitalisasi Stadion sepakbola di beberapa kota yang sudah ditentukan.

Di sisi lain biaya merevitalisasi stadion tidaklah sedikit. Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di sela mendampingi Presiden Joko Widodo kunjungan kerja di Tabanan Bali, Kamis (2/2/2023), biaya revitalisasi menelan ratusan miliar rupiah.

"Itu Rp175 miliar semua. Ada lima stadion yang dipakai, terus yang 20 (lapangan) untuk latihan. (Stadion yang direvitalisasi, red.) ada di Palembang, Bandung, Solo, Bali, dan Surabaya," kata Basuki, Kamis (30/3/2023).

Basuki menjelaskan Kementerian PUPR bertugas renovasi dan memastikan stadion-stadion yang menjadi lokasi Piala Dunia U-20 sesuai standar FIFA. Bahkan, Basuki menjamin revitalisasi rampung sebelum April.

Pasalnya, kata Basuki, proses revitalisasi mendekati 100%.

"(Persiapan) menuju itu (100 persen). (Sebelum April 2023) kami siap. Semua yang masuk dalam program (Piala Dunia) U20 dan tempat untuk latihan (juga siap)," janji Basuki.

Namun sayang, Indonesia terpaksa harus gigit jari. Kerja keras menyukseskan ajang Piala Dunia U-20 pun kandas setelah FIFA memutuskan Indonesia batal menjadi tuan rumah gara-gara penolakan terhadap Timnas Israel.(eky)