Rame! Mahfud MD Tantang Benny K Harman & Arteria dan Asrul Sani Ikut Rapat soal Rp349 T

"Bismillah. Mudah-mudahan Komisi III tidak maju mundur lagi mengundang saya, Menko Polhukam/Ketua KNK-pp-TPPU. Saya sudah siap hadir. Saya tantang Benny K. Harman juga hadir dan tidak beralasan ada tugas lain. Begitu juga Arteria dan Arsul Sani. Jgn cari alasan absen," kata Mahfud dalam cuitannya di akun Twitter resminya, @mohmahfud.

Rame! Mahfud MD Tantang Benny K Harman & Arteria dan Asrul Sani Ikut Rapat soal Rp349 T

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Menko Polhukam Mahfud MD menantang Anggota DPR Komisi III DPR RI F-Demokrat Benny K Harman dan Arteria Dahlan dari Fraksi PDIP untuk hadir dalam rapat terkait transaksi janggal Rp349 triliun di kementerian keuangan.

Mahfud berharap DPR tidak kembali mengundur rapat tersebut yang direncanakan mengundang dirinya.

Selain Benny dan Arteria, Mahfud juga meminta Arsul Sani dari Fraksi PPP untuk ikut rapat. Ketiganya diminta Mahfud untuk hadir dan tak mencari-cari alasan untuk absen di rapat tersebut.

"Bismillah. Mudah-mudahan Komisi III tidak maju mundur lagi mengundang saya, Menko Polhukam/Ketua KNK-pp-TPPU. Saya sudah siap hadir. Saya tantang Benny K. Harman juga hadir dan tidak beralasan ada tugas lain. Begitu juga Arteria dan Arsul Sani. Jgn cari alasan absen," kata Mahfud dalam cuitannya di akun Twitter resminya, @mohmahfud.

Mahfud memang berulang kali menyinggung soal transaksi janggal Rp349 triliun di lingkungan Kemenkeu. Dia juga mengaku, siap buka-bukaan dengan DPR soal transaksi mencurigakan yang ia sebutkan itu.

Meski begitu, Mahfud menyebut transaksi gemuk itu bukan korupsi. Tapi lebih mengarah pada tindak pidana pencucian uang.

"Ini bukan laporan korupsi, tapi laporan tentang dugaan TPPU yang menyangkut pergerakan transaksi mencurigakan. Saya waktu itu sebut Rp300 triliun, sesudah diteliti lagi transaksi mencurigakan itu, ya lebih dari itu Rp349 triliun mencurigakan," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (20/3).

Rapat dengan DPR soal transaksi janggal Rp349 triliun itu telah batal dua kali. Mulanya, rapat tersebut dijadwalkan akan digelar pada Senin (20/3), kemudian diundur menjadi Jumat (24/3). Saat itu Mahfud disebut tengah terbang ke Papua untuk kunjungan kerja.

Tapi, rapat tersebut kembali batal. Kini rapat kembali diundur dan dijadwalkan digelar pada Rabu, 29 Maret mendatang.

Arsul Sani Minta Mahfud Sediakan Waktu Panjang
Terpisah, Anggota Komisi III DPR Arsul Sani meminta Menko Polhukam Mahfud MD menyediakan waktu panjang saat rapat membahas soal transaksi janggal pencucian uang Rp349 triliun yang melibatkan Kementerian Keuangan.

"Namun kami juga berharap Pak MMD menyediakan waktu yang dibutuhkan untuk rapat pembahasan persoalan transaksi mencurigakan ini," kata Arsul, Minggu (26/3).

Pernyataan Arsul sekaligus merespons tantangan Mahfud yang berharap rapat membahas transaksi janggal tak lagi ditunda. Mahfud secara khsusus juga meminta Arsul hadir dan tak mencari-cari alasan untuk absen.

Arsul memastikan dirinya akan hadir dalam rapat. Politikus PPP itu menyebut rapat dengar pendapat itu merupakan agenda yang dibuat Komisi III DPR.

Arsul pun berharap agar polemik soal transaksi janggal ratusan triliun yang diungkap Mahfud selaku Ketua Komite Pencegahan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) bisa tuntas.

"Jadi tidak sekedar kemudian dapat tepuk tangan, pujian atau narasi positip dari warga net, nah terus persoalannya menguap begitu saja," ujarnya.

Anggota Komisi III DPR, Benny K Harman sudah merespons tantangan Mahfud MD untuk hadir dalam rapat membahas polemik transaksi janggal Rp349 triliun tersebut.

Benny mengaku siap hadir dalam rapat yang dijadwalkan bakal digelar pada 29 Maret pekan depan. Ia siap beradu logika dan argumentasi dengan pemerintah soal polemik transaksi mencurigakan tersebut.

"Great. Dengan suka cita dan penuh gembira kami menyambut kedatangannya. Untuk kepentingan rakyat, kami siap adu logika, adu argumentasi dan adu kesetaraan dengan Pak Mahfud," kata Benny, Minggu (26/3).(han)