Presiden Vladimir Putin Ancam NATO Jika Terseret Masuk di Perang Ukraina

"NATO, tentu saja, terseret ke dalam perang Ukraina, itu yang kita bahas di sini," ucap Putin saat berbicara dalam Forum Ekonomi Internasional St Petersburg, seperti dilansir CNN, Sabtu (17/6/2023).

Jun 18, 2023 - 15:04
Presiden Vladimir Putin Ancam NATO Jika Terseret Masuk di Perang Ukraina

NUSADAILY.COM – MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan adanya 'bahasa serius' jika aliansi NATO terseret lebih jauh ke dalam perang Ukraina.

Putin juga melontarkan peringatan kepada negara-negara anggota NATO yang terus memasok persenjataan militer untuk Kyiv.

"NATO, tentu saja, terseret ke dalam perang Ukraina, itu yang kita bahas di sini," ucap Putin saat berbicara dalam Forum Ekonomi Internasional St Petersburg, seperti dilansir CNN, Sabtu (17/6/2023).

"Pasokan persenjataan militer berat ke Ukraina terus berlanjut, mereka sekarang sedang mempertimbangkan untuk memberikan jet tempur kepada Ukraina," sebutnya, merujuk pada seruan beberapa negara anggota NATO untuk memasok jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat (AS) ke Ukraina.

NATO atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara dibentuk setelah Perang Dunia II untuk mempertahankan negara-negara Barat dari Uni Soviet.

Aliansi itu mencakup klausul pertahanan timbal-balik yang menyatakan bahwa serangan terhadap salah satu anggota, akan dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota.

Ukraina bukanlah anggota NATO, namun beberapa negara anggota NATO mengirimkan pasokan tank, kendaraan lapis baja dan persenjataan lainnya kepada negara itu. Langkah itu memicu ancaman langkah pembalasan dari Rusia.

Tank Leopard 2 buatan Jerman, tank Challenger 2 buatan Inggris dan kendaraan tempur lapis baja Bradley serta Stryker buatan AS termasuk di antara peralatan militer yang telah dikirimkan ke Ukraina.

Pada akhir April lalu, Sekjen NATO Jens Stoltenberg menyatakan bahwa sekutu dan mitra NATO telah mengirimkan lebih dari 1.500 kendaraan dan 230 tank ke Ukraina.

Dalam pidatonya di forum ekonomi St Petersburg, Putin mengatakan Rusia telah menghancurkan banyak tank, termasuk Leopard, di garis depan pertempuran.

"Jika peralatan itu berbasis di luar negeri, tetap digunakan dalam pertempuran, kita akan melihat bagaimana cara untuk menyerangnya, dan di mana kita bisa menyerang sarana yang digunakan untuk melawan kita dalam pertempuran," ujarnya.

"Ini adalah bahaya serius yang semakin menyeret NATO ke dalam konflik militer ini," sebut Putin.

Putin Klaim Rusia Punya Lebih Banyak Senjata Nuklir Dibanding NATO

Putin dalam pidatonya juga mengatakan bahwa sejumlah besar senjata nuklir yang dimiliki Rusia akan 'menjamin' keamanannya. Dia bahkan menekankan bahwa Moskow memiliki lebih banyak senjata nuklir dibandingkan negara-negara NATO.

Menurut Asosiasi Pengendalian Senjata, Rusia tercatat memiliki total persediaan sekitar 6.250 hulu ledak nuklir pada Januari 2021.

Sementara AS tercatat memiliki lebih dari 5.500 hulu ledak nuklir dan dua negara NATO lainnya, yakni Inggris dan Prancis, tercatat masing-masing memiliki 220 dan 290 hulu ledak nuklir.

"Senjata nuklir dibuat untuk menjamin keamanan kita dalam arti luas dan untuk eksistensi negara Rusia," sebut Putin.

"Tapi pertama-tama, tidak diperlukan, dan kedua, fakta membicarakannya akan mengurangi kemungkinan pembatasan untuk penggunaan senjata ini dikurangi," ucapnya.

"Juga, kita memiliki lebih banyak senjata seperti ini dibandingkan negara-negara NATO. Mereka mengetahuinya dan mereka terus mendorong menuju negosiasi soal pengurangan," imbuh Putin.(han)