Perjalanan Hijrah Ustaz Dennis Lim, Berawal dari Bandar Judi Tingkat Internasional Hingga Berpikir Mencari Tuhan

Rupanya Dennis mengaku soal itu memang sempat penasaran. Terutama terkait dari mana asal muasalnya manusia dan untuk apa diciptakannya manusia

Perjalanan Hijrah Ustaz Dennis Lim, Berawal dari Bandar Judi Tingkat Internasional Hingga Berpikir Mencari Tuhan
Ustaz Dennis Lim/ ist

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Awal mula perjalanan hijrah Ustaz Dennis Lim yang memutuskan berhenti menjadi bandar judi tingkat internasional di Thailand. Lantas dalam perjalanan hijrahnya, Dennis sempat skeptis dan berpikir terhadap pencarian Tuhan.

Rupanya Dennis mengaku soal itu memang sempat penasaran. Terutama terkait dari mana asal muasalnya manusia dan untuk apa diciptakannya manusia

"Bukan skeptis, penasaran saja, bahwa terkait dari mana kita berasal? Untuk apa diciptakan? Dan selamanya akan ke mana itu mempertanyakan tentang diri Allah, cari-cari," kata Ustaz Dennis Lim ditemui di Studio Trans TV.

BACA JUGA : Respons Abidzar Usai Penampilannya Dibilang Tak Cerminkan...

Sementara itu, soal religius, Dennis mengaku datang dari lingkungan yang kerap berada di agama seperti Katolik hingga Budha. Sehingga ia secara langsung tak langsung melihat keyakinan tersebut, namun pada akhirnya ia memutuskan untuk tetap menjadi seorang muslim.

"Dan dulu sekolahnya Katolik. Jadi ke gereja pernah, dari keluarga ayah dulu mayoritas Budha, ke vihara pernah, tapi alhamdulillah dapat jawabannya saya pribadi di Islam," ungkapnya, dilansir dari detik.com

Disinggung bagaimana agar tetap konsisten dengan Islam, Dennis mengaku selalu ingat dosa. Ia juga merasa sebagai manusia masih banyak dosanya dan teringat kematian.

"Kalau saya ingat dosa, misalnya dia cuma lima waktu nggak ada duha, nggak pernah tahajud, nggak pernah amal ibadah ya masih bisa ke surga kenapa? Kan dia nggak punya dosa sebanyak saya, terus detik ini Allah matikan sekarang juga. Terus pengin ibadah terus beramal salih, merasa nggak tahu diri saja di hadapan Allah. Ya ingat dosa yang lama saja untuk jadi baku, yuk ah begitu mudah dihukum Allah dulu. Tapi sekarang dikasih kesempatan tapi pengin malas-malasan," beber Dennis Lim.

"(Ingat kematian) iya kan kata nabi bahkan manusia yang paling cerdas yang paling banyak mengingat kematian," tambahnya. (ros)