Penyebab Bentrokan Antara Aksi Bela Palestina dan Ormas Adat

"Pada peristiwa bentrokan antara ormas adat dan ormas keagamaan, yang menyebabkan tiga korban yaitu dua luka-luka dan satu meninggal dunia ini, polisi sudah menangkap sebanyak tujuh terduga pelaku,"

Nov 27, 2023 - 19:15
Penyebab Bentrokan Antara Aksi Bela Palestina dan Ormas Adat
Ilustrasi Bentrokan di Bitung

NUSADAILY.COM – BITUNG - Organisasi masyarakat (Ormas) Adat di Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut), terlibat bentrok dengan massa aksi bela Palestina dan menimbulkan satu korban tewas, pada Sabtu (25/11) sore.

Kapolres Bitung AKBP Tommy Bambang Souissa mengatakan aksi bermula saat Ormas Adat itu sedang merayakan HUT ke-12 di wilayah GOR Dua Saudara, Bitung.

Tommy menyebut acara perayaan ulang tahun itu telah memperoleh izin dari pihak kepolisian dan mengusung tema kedaulatan pangan dan kebangkitan ekonomi lokal.

"Itu HUT yang ke-12 dan telah mendapatkan izin resmi baik dari Kesbangpol baik dari kepolisian untuk kegiatan itu, karena untuk kebudayaan," ujarnya kepada wartawan, Minggu (26/11).

Setelahnya, ia mengatakan, massa aksi bela Palestina melintas di lokasi dan diduga terjadi kesalahpahaman antara kedua kelompok tersebut hingga berujung bentrok.

"Mungkin dari video yang sudah dilihat adanya aksi dari LSM tertentu terkait dengan kemanusiaan, terkait dengan peristiwa di Gaza sehingga ada beberapa spontanitas (bentrokan)" katanya.

Meski begitu, Tommy mengklaim masih belum bisa mengungkapkan motif bentrokan yang terjadi antara kedua kelompok itu. Ia menyebut hal tersebut masih terus didalami oleh penyidik.

Berikut rangkuman bentrokan yang terjadi di Bitung.

Siaga 1 dan Patroli Gabungan

Imbas aksi bentrokan tersebut, Tommy menyebut pihaknya juga telah meningkatkan status menjadi siaga satu. Aparat gabungan juga turut dikerahkan untuk memperketat pengamanan di perbatasan Bitung agar bentrokan tidak meluas.

Tommy mengatakan aparat gabungan terus disiagakan dalam rangka pengamanan di sejumlah titik di Bitung. Patroli dalam kota ditingkatkan untuk menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif.

Ia menambahkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Minahasa Utara guna melakukan penyekatan di wilayah perbatasan Bitung.

"Kami di bantu BKO Polda Sulut dan TNI melibatkan 1.187 personel, masih dalam rangka cipta kondisi melaksanakan patroli gabungan serta menyiagakan petugas di pusat Kota Bitung," jelasnya.

Meski sempat ada status siaga satu dan peningkatan patroli gabungan, Tommy mengklaim pada Minggu (27/11) siang, situasi di Bitung sudah berangsur kondusif dan masyarakat mula beraktivitas seperti biasa.

Tommy mengatakan akibat insiden tersebut, 1 orang dilaporkan tewas dan 2 orang lainnya mengalami luka-luka. Meski begitu ia tidak merincikan lebih jauh ketiga sosok korban yang dimaksud.

"Ya betul, untuk informasi dari akibat keributan kemarin terjadi korban satu orang meninggal dunia dan dua orang lagi luka," ujarnya.

7 Pelaku Penganiayaan Ditangkap

Kapolda Sulut Irjen Setyo Budiyanto mengatakan pihaknya telah menangkap 7 orang pelaku yang diduga melakukan penganiayaan dalam aksi bentrokan tersebut.

Setyo mengatakan ketujuh pelaku masing-masing berinisial RP, HP, GK, FL, BI, MP dan RA. Ia menyebut para pelaku diduga melakukan penganiayaan di lokasi berbeda yakni di Kelurahan Sari Kelapa dan Jalan Sudirman, Bitung.

"Pada peristiwa bentrokan antara ormas adat dan ormas keagamaan, yang menyebabkan tiga korban yaitu dua luka-luka dan satu meninggal dunia ini, polisi sudah menangkap sebanyak tujuh terduga pelaku," jelasnya.

Sita Barbuk Senjata Tajam

Lebih lanjut, ia menyebut, dalam penangkapan itu petugas juga turut menyita sejumlah barang bukti yang diduga digunakan saat terjadi bentrokan.

Adapun barang bukti yang disita berupa lima senjata tajam jenis parang, pedang katana, badik dan anak panah, hingga dua buah kayu totara.

Setyo lantas mengimbau kepada para pelaku yang ikut melakukan penganiayaan dan masih bebas agar segera menyerahkan diri kepada petugas.

"Sebaiknya menyerahkan diri, secepatnya datang ke polres untuk kemudian menyampaikan dengan baik dan akan ditangani secara baik. Saya jamin haknya untuk kemudian diperlakukan secara baik oleh para penyidik," tegasnya.(han)