KPU Magetan Gelar Simulasi Coblosan Pemilu 2024, Pj Bupati Ingatkan Untuk Evaluasi

"Jangan sampai pada pelaksanaannya nanti ada kendala. Semisal meja untuk bilik pencoblosan ketinggian, ini akan menyulitkan masyarakat. Simulasi ini kami minta untuk dijadikan evaluasi sebelum pelaksanaan," kata Hergunadi.

Jan 31, 2024 - 13:55
KPU Magetan Gelar Simulasi Coblosan Pemilu 2024, Pj Bupati Ingatkan Untuk Evaluasi
Masyrakat memasukkan surat suara usai dicoblos ke kotak suara. (Nusadaily/ Riyanto).

NUSADAILY.COM - MAGETAN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menggelar simulasi coblosan pemilu 2024 pada Rabu (31/1/2024) di halaman kantor KPU setempat. Simulasi tersebut melibatkan TPS riil dan dihadiri oleh Pj Bupati Magetan Hergunadi dan unsur Forkopimda.

Pj Bupati menjadi orang pertama yang mencoblos, disusul masyarakat yang menggunakan TPS tersebut. Simulasi juga melibatkan petugas KPPS yang akan bertugas pada hari H pelaksanaan pemilu, 14 Februari 2024.

Ketua KPU Magetan Fahrudin mengatakan, simulasi ini bertujuan untuk mensosialisasikan tata cara pemungutan dan penghitungan suara kepada masyarakat.

"Ini upaya kami untuk mensosialisasikan tata cara pemungutan dan penghitungan suara kepada masyarakat yang nanti memilih Presiden, DPR RI, DPRD Propinsi, DPRD Magatan dan DPD," kata Fahrudin.

Selain itu, simulasi ini juga bertujuan untuk mempersiapkan petugas KPPS dalam melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara pada hari H.

"Nanti lansia, orang hamil dan disabilitas akan menjadi prioritas. Sesuai aturan mereka akan kita dahulukan dalam penyaluran hak suaranya di TPS," terangnya.

Fahrudin menambahkan, logistik pemilu saat ini telah siap. Total ada 2.012 TPS di kabupaten Magetan pada pemilu 2024 ini.

"Logistik akan kita salurkan secara bertahap mulai dari tanggal 11 hingga tanggal 12 Februari 2024. Mulai dari gudang KPU ke kecamatan masing-masing. Kemudian tanggal 13 baru disalurkan ke desa masing-masing. H- satu sudah siap di TPS," bebernya.

Pada simulasi tersebut, masyarakat juga dikenalakan kertas suara. Untuk kertas suara berwarna hijau untuk DPRD, DPR Propinsi berwarna biru dan DPRD RI kertas suara warnanya kuning.

"Untuk kertas suara DPD warnanya merah dan untuk Presiden warnanya abu-abu. Total pemilih mendapatkan 5 surat suara. Bedanya untuk DPD dan Presiden ada fotonya Paslon sedang DPR hanya nama dan nomer urut di kertas suara," tutupnya.

Sementara itu, usai mencoblos, Pj Bupati Magetan Hergunadi meminta simulasi pencoblosan ini dapat digunakan sebagai evaluasi KPU dalam pelaksanaan.

"Jangan sampai pada pelaksanaannya nanti ada kendala. Semisal meja untuk bilik pencoblosan ketinggian, ini akan menyulitkan masyarakat. Jadi untuk disesuaikan agar pada pelaksanaan dapat berjalan lancar. Simulasi ini kami minta untuk dijadikan evaluasi sebelum pelaksanaan," kata Hergunadi.

Hergunadi menegaskan ASN harus netral. Bila menemukan ASN tidak netral, masyarakat diminta untuk melaporkan kepada Bawaslu atau Inspektorat.

"Apabila ditemukan ada ASN yang tidak netral pasti akan mendapat sanksi. Mulai dari administrasi hingga pidana. Sekali lagi saya tegaskan ASN wajib netral di pemilu," pungkasnya. (nto).