Komisi 2 DPRD Soroti Pelayanan Air Bersih, Dirut Tirta Kanjuruhan Pilih Bungkam

Jun 21, 2023 - 02:29
Komisi 2 DPRD Soroti Pelayanan Air Bersih, Dirut Tirta Kanjuruhan Pilih Bungkam
Dirut Perumda Tirta Kanjuruhan Samsul Hadi

NUSADAILY.COM – MALANG - Keluhan warga soal inkonsistensi pelayanan air bersih Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang, mendapat tanggapan Ketua Komisi 2 DPRD, Kuncoro SH. M,Kn. Politisi Partai PKB ini, berharap ada keselarasan antara jumlah pelanggan atau sambungan rumah (SR) dengan ketersediaan debit air.

 

"Sehingga kebutuhan masyarakat terhadap air tercukupi. Tidak sampai terkendala, seperti air mampet atau air yang mengalir kecil," ucap Kuncoro, Selasa (20/6/23).

 

Sekadar informasi, warga Perumahan Banjararum Asri Kecamatan Singosari mengeluh. Beberapa warga protes soal inkonsistensi pelayanan air bersih Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang.

 

Masalahnya aliran debit air kecil. Bahkan sering kali mampet. Warga sudah beberapa kali membuat pengaduan.

 

Memang ada perbaikan layanan oleh Permudahkan Tirta Kanjuruhan. Namun sifatnya hanya sementara. Tak lama kemudian kembali lagi seperti semula.

 

Kuncoro mengatakan, bahwa program peningkatan SR setiap tahun oleh Perumda Tirta Kanjuruhan sangat bagus. Tetapi jika dibarengi dengan kapasitas pelayanan yang memadai.

 

Faktanya, masih ada beberapa daerah layanan yang mengalami kekurangan air bersih. Seharusnya program yang dilakukan itu seiring dengan peningkatan ketersediaan debit air pada semua wilayah.

 

Sehingga tidak sampai terjadi problem di lapangan. Karena warga dengan melakukan sambungan air ke PDAM, berharap kebutuhan air bersih sehari- hari bisa terpenuhi.

 

Selain di Kecamatan Singosari, di Unit Kecamatan Pakisaji, yakni Desa Sutojayan debit air cukup kecil. Bahkan tidak memadai dengan jumlah SR yang ada. Marena airnya sangat kecil terutama saat jam sibuk.

 

"Setiap harinya terutama saat jam sibuk airnya sangat kecil. Sehingga tidak bisa atau sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan," ungkap Mareta Rachelia, warga Desa Sutojayan.

 

Mareta mengatakan, seminggu terakhir kondisi airnya cukup kecil. Terutama pada jam sibuk  pagi dan sore hari. Baru malam hari airnya bisa sedikit besar.

 

Sehingga warga mengisi atau menampung air dalam bak mandi, ember, gentong dan barang lainnya. Ini untuk memenuhi kebutuhan pada siang harinya, disamping juga untuk berjaga- jaga kalau sampai mati aliran airnya.

 

"Karena kalau mati sampai bisa dua tiga hari. Itu pernah terjadi pada sebulan terakhir," katanya.

 

Terpisah, Dirut Perumda Tirta Kanjuruhan Samsul Hadi memilih bungkam. Ketika ditemui di Gedung DPRD Kabupaten Malang saat akan paripurna, Selasa (20/6/23) malah menghindar.

 

"Maaf mulai saat ini sudah tidak ada lagi wawancara atau pertanyaan lagi," ucapnya. (ap/wan)