Kemnaker dan Kantor Luhut Buka Suara Usai Ledakan Tungku Smelter PT ITSS

"Merespons kejadian kecelakaan tersebut, Kadisnaker Provinsi Sulawesi Tengah langsung menurunkan Tim Pengawas Ketenagakerjaan. Tim Pengawas Ketenagakerjaan Kemnaker juga akan turun Senin," ucap Haiyani, Minggu (24/12) malam.

Dec 25, 2023 - 09:14
Kemnaker dan Kantor Luhut Buka Suara Usai Ledakan Tungku Smelter PT ITSS

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan buka suara soal ledakan tungku smelter yang terjadi di PT ITSS, Sulawesi Tengah. Kemnaker juga menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa tersebut.
Melalui Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Kemnaker Haiyani Rumondang, mereka menyatakan akan menurunkan tim pengawas ketenagakerjaan pada Senin (25/12) ini untuk mengetahui masalah yang terjadi.

"Merespons kejadian kecelakaan tersebut, Kadisnaker Provinsi Sulawesi Tengah langsung menurunkan Tim Pengawas Ketenagakerjaan. Tim Pengawas Ketenagakerjaan Kemnaker juga akan turun Senin," ucap Haiyani, Minggu (24/12) malam.

Selain Kemnaker, tim juga akan diturunkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).

Kementerian yang dikomandoi oleh Luhut Panjaitan itu akan menerjunkan tim untuk mengusut penyebab tungku smelter yang meledak di Morowali. Tim akan berangkat Selasa (26/12) atau Rabu (27/12).

"Iya Selasa/Rabu ini berangkat," kata Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Septian Hario Seto, Minggu (24/12) dilansir detik.com.

Tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) meledak hingga menewaskan 13 orang pekerja pada Minggu (24/12) kemarin.

Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Agus Nugroho menerangkan bahwa kecelakaan tersebut terjadi bermula ketika tim teknis dari PT ITSS akan melakukan perbaikan terhadap salah satu tungku feronito yang ada di lantai dua gedung PT ITSS.

"Pada saat tim teknis melakukan pembongkaran terhadap tungku yang dimaksud, terjadi ledakan disertai dengan semburan api yang mengakibatkan terjadinya kebakaran," kata Agus saat memberikan keterangan persnya, Minggu (24/12) malam.

Setelah kejadian itu, kata Agus pihaknya telah membentuk tim untuk melakukan proses penyelidikan kejadian tungku smelter yang meledak tersebut dengan melibatkan tim Laboratorium Forensik Polri.

"Saat ini kita juga sudah membentuk tim penanganan penyelidikan terhadap perkara ini dengan melibatkan dari polda dengan tim laboratorium dari Makassar," jelasnya.

Selain itu, kata jenderal bintang dua ini pihaknya juga telah mengerahkan tim DVI Polda Sulteng untuk membantu mengindentifikasi para korban meninggal maupun luka-luka.

Haiyani mengatakan ledakan terjadi karena memang industri smelter termasuk industri dengan risiko bahaya tinggi. Karena itu untuk mencegah bahaya, perusahaan wajib menerapkan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang tinggi. 

Keselamatan Pekerja Lokal Disebut Diabaikan

Terpisah, Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan kebakaran di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah merupakan dampak dari diabaikannya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap pekerja lokal.

Menurut Said, insiden itu juga dampak dari investasi Cina di Morowali yang menyebabkan upah murah.

Karena itu Iqbal meminta pemerintah segera membentuk Tim Pencari Fakta yang terdiri dari Kemnaker RI dan berbagai instansi terkait.

Ia mendesak Tim Pencari Fakta turun ke lapangan untuk menyelidiki apa yang terjadi pada hari ini.

"Persoalan K3 sudah terjadi berulang-ulang. Bahkan sampai memakan korban jiwa. Ini tidak bisa dibiarkan," kata Iqbal dalam keterangannya, Minggu (24/23).

"Karena persoalan K3 sudah sering terjadi, kami juga meminta pidanakan pengusaha. Seringnya terjadi kasus, hal itu menunjukkan bukan saja karena kelalaian, tetapi diduga akibat terjadinya pembiaran," lanjutnya.

Selain itu, Iqbal mendesak agar pemerintah dan pengusaha memberikan santunan kepada korban meninggal dunia, termasuk biaya pemakaman hingga biaya pendidikan anak-anak korban. Begitu pun dengan korban luka-luka. Pementah harus menanggung biaya berobat dan santunan kecelakaan.

"Penerapan K3 harus benar-benar dipastikan berjalan dan ada sanksi berat bagi yang melanggar," tegasnya.

Partai Buruh juga mendesak agar UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja segera direvisi, karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Terlebih UU 1/1970 hanya mengatur sanksi Rp100 ribu, sehingga tidak memberikan efek jera.

Berdasarkan intormasi yang didapatkan dari Ketua Exco Partai Buruh Kabupaten Morowali, Katsaing, telah terjadi ledakan tungku PT ITSS, Morowali yang menyebabkan kebakaran hebat pada hari ini.

"Pada pukul 05.30 WIB, menurut kesaksian karyawan pero silicone PT ITSS sedang melakukan perbaikan tungku, dan melakukan pemasangan plat pada bagian tungku tersebut yang mengakibatkan ledakan sehingga membuat beberapa tabung oksigen di sekitaran area juga meledak," ujar Katsaing.

Akibat ledakan itu, diduga ada belasan orang yang meninggal dunia. Termasuk ada yang kritis, luka berat, maupun luka ringan.(han)