Jerman Kualat! Netizen Sebut Kampanye LGBT Berlebihan Penyebab Tersingkir di Piala Dunia 2022

Kampanye Jerman di Piala Dunia 2022 tak bisa dilepaskan dari dua sisi: Mimpi juara dan dukungan terhadap kampanye LGBT di Piala Dunia. Kendati demikian, sinisme publik muncul lantaran sikap protes 'berlebihan' Jerman terhadap larangan tuan rumah Qatar dan FIFA atas atribut kampanye LGBT di dalam stadion. Jerman melakukan pose menutup mulut pada laga pembuka menghadapi Jerman, 23 November silam. Aksi Mueller dan kawan-kawan memancing sinis publik Qatar.

Dec 2, 2022 - 16:08
Jerman Kualat! Netizen Sebut Kampanye LGBT Berlebihan Penyebab Tersingkir di Piala Dunia 2022

NUSADAILY.COM – QATAR – Timnas Jerman terpuruk dan kembali tersingkir dari Piala Dunia 2022 via fase grup masih menjadi topik terhangat dunia maya.

Jerman sejatinya menekuk Kosta Rika 4-2, Jumat (2/12), namun hasil tersebut tak cukup mengantarkan Der Panzee lolos ke fase gugur.

"Ini sangat pahit bagi kami karena hasil ini seharusnya cukup," kata Thomas Mueller dikutip AFP.

Mueller menjadi bagian skuad Jerman yang meraih trofi Piala Dunia 2014 dan juga membela negaranya saat tersisih dari fase yang sama empat tahun lalu di Rusia.

Kampanye Jerman di Piala Dunia 2022 tak bisa dilepaskan dari dua sisi: Mimpi juara dan dukungan terhadap kampanye LGBT di Piala Dunia.

Kendati demikian, sinisme publik muncul lantaran sikap protes 'berlebihan' Jerman terhadap larangan tuan rumah Qatar dan FIFA atas atribut kampanye LGBT di dalam stadion.

Jerman melakukan pose menutup mulut pada laga pembuka menghadapi Jerman, 23 November silam. Aksi Mueller dan kawan-kawan memancing sinis publik Qatar.

Aksi timnas Jerman itu dibalas dengan aksi simpatik publik Qatar yang mengingatkan diskriminasi ras dan agama terhadap eks pemain timnasnya, Mesut Ozil.

Ozil merupakan pemain muslim Jerman-keturunan Turki- yang memilih keluar dari timnas usai mengaku mendapat diskriminasi yang luar biasa.

Puncaknya terjadi usai ia berfoto bareng dengan Reccep Tayyip Erdogan, Presiden Turki. Ozil juga kerap mengunggah dukungannya terhadap aksi kekerasan yang menimpa muslim Uighur di China.

Polemik Jerman terkait Ozil terus bergulir. Ozil sendiri dilaporkan berada di Jerman, namun tak sekalipun tertangkap radar netizen saat mendoakan mantan timnas yang pernah ia bela tersebut.

Dari Qatar, Ozil lebih mendoakan penyelenggaraan Piala Dunia yang telah diselenggarakan oleh negara muslim tersebut.

"Senang berada di Qatar untuk #Worldcup2022. ⚽???? Terima kasih atas keramahan yang luar biasa & acara yang sempurna - selalu menyenangkan berada di sini. Semua yang terbaik untuk Qatar untuk turnamen yang tersisa - insya Allah kita akan segera bertemu lagi. ????????????????????????" tulis Ozil melalui akun Twitter resminya.

Jerman kini harus mengemas koper dan pulang kampung. Kegagalan ini jadi rapor buruk bagi mereka. Sejak jadi juara dunia pada 2014, Jerman secara beruntun gagal melewati fase grup di edisi 2018 dan 2022.(han)