Ini Tokoh-tokoh Senior HMI yang Deklarasi Dukung Anies-Muhaimin

"Mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Anies R. Baswedan dan A. Muhaimin Iskandar dalam Pilpres 2024," ucap Didin S Damanhuri selaku deklarator dukungan, Rabu (27/12).

Dec 27, 2023 - 15:24
Ini Tokoh-tokoh Senior HMI yang Deklarasi Dukung Anies-Muhaimin

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Sejumlah tokoh senior Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggelar deklarasi dukungan terhadap pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Pilpres 2024.

Mereka tergabung dalam organisasi yang mengatasnamakan diri Keluarga Besar (KB) HMI. Anies-Muhaimin turut hadir dalam deklarasi yang digelar di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan tersebut.

"Mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Anies R. Baswedan dan A. Muhaimin Iskandar dalam Pilpres 2024," ucap Didin S Damanhuri selaku deklarator dukungan, Rabu (27/12).

Didin merupakan tokoh HMI yang kini namanya kondang sebagai pengarah dan penulis. Beberapa nama yang lain hadir ada Abdullah Hehamahua mantan penasihat KPK, Sofian Effendi, Abdullah Puteh, Sujana Sulaeman, hingga politikus Partai NasDem Saan Mustopa.

Anies dalam pidatonya memuji sejumlah tokoh yang hadir dalam deklarasi tersebut sebagai pendekar di HMI. Beberapa di antara mereka menurut Anies segenerasi dengannya di HMI.

"Alhamdulillah hari ini menjadi hari yang unik. Karena secara terbuka Keluarga Besar HMI menyatakan sikap dan pilihannya adalah Indonesia harus menjalani perubahan lima tahun ke depan," kata Anies.

Dia menilai aktivisme mahasiswa yang dijalani sejak mahasiswa harus membawa ide dan gagasan. Dalam aktivisme itulah, organisasi mahasiswa melahirkan para kader dengan gagasan, keterampilan, dan kompetensi.

"Karena itulah sering disebut sebagai organisasi kader. Karena pada akhirnya organisasi ini menghibahkan para kadernya dalam perkembangan bangsa untuk ikut kontribusi," kata Anies.

Salah satu deklarator, Sujana Sulaeman mengklaim total anggota KB HMI mencapai jutaan orang. Mereka menurut dia, mayoritas merupakan para cendekiawan dan akademisi. Pihaknya berharap pada anggota KB HMI juga bisa mengajak para rekan dan koleganya untuk mendukung AMIN di Pilpres mendatang.

Namun demikian, Sujana menyebut KB HMI tak mewakili suara para alumni HMI yang terhimpun dalam KAHMI. Dia menuturkan KB HMI adalah organisasi kultural yang tak terikat secara resmi.

"Kalau KB HMI adalah komunitas yang selama ini bergerak secara kultural," kata dia.

‘Ada Kekhawatiran Akankah Pemilu Jujur’

Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengaku telah banyak menerima kekhawatiran dari masyarakat soal potensi penyelenggaraan pemilu berjalan dengan tidak jujur dan adil pada Pilpres 2024.

Padahal menurut Anies, kekhawatiran-kekhawatiran itu sebelumnya tidak pernah muncul. Dia pun menyerukan kepada masyarakat dan gerakan mahasiswa agar kondisi tersebut menjadi tanggung jawa bersama .

"Untuk pertama kalinya kita menemukan keluhan di berbagai tempat, menemukan kekhawatiran di berbagai tempat, akankah pemilu diselenggarakan dengan jujur? Akankah pemilu diselenggarakan dengan adil?" Kata Anies di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/12).

Pernyataan itu ia sampaikan dalam pidatonya di acara deklarasi dukungan Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Islam (KB HMI). Sejumlah tokoh senior HMI dalam acara tersebut menyatakan dukungan kepada Anies dan Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.

Dalam pidatonya, Anies juga menyoroti gerakan anti gagasan, kerakyatan, dan keadilan yang mendominasi akhir-akhir ini.

Karena itu, menurut dia, narasi perubahan pada Pemilu 2024 saat ini menghadapi tantangan yang unik. Kondisi itu menurut dia tidak pernah terjadi pada pemilu-pemilu sebelumnya.

"Karena itulah ikhtiar melakukan perubahan di periode 2024 ini menemukan tantangan yang agak unik dibandingkan Pemilu-pemilu sebelumnya," kata Anies.

"Tapi itu sesungguhnya panggilan tugas bagi semua alumni pergerakan mahasiswa, kita harus kembali ambil tanggung jawab," imbuhnya.

Anies menambahkan bahwa gerakan mahasiswa saat ini tidak boleh diam. Dia menilai mahasiswa harus mengambil peran untuk menyelamatkan demokrasi yang sedang tidak baik-baik saja.

"Hari ini kegelisahan yang muncul di masyarakat adalah panggilan tugas bagi para mantan aktivis untuk 'yuk kita kembali turun tangan menyelamatkan demokrasi kita'," katanya.(sir)