HPN 2024, SIWO PWI Gelar Seminar Olahraga Menjaga Tradisi Emas Olimpiade

Feb 19, 2024 - 14:29
HPN 2024, SIWO PWI Gelar Seminar Olahraga Menjaga Tradisi Emas Olimpiade
Peserta Seminar Olahraga Menjaga Tradisi Emas Olimpiade foto bersama dengan narasumber Foto : PWI

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat melalui Seksi Wartawan Olahraga ( SIWO) menggelar diskusi bertajuk "Seminar Olahraga Menjaga Tradisi Emas Olimpiade". Acara tersebut merupakan rangkaian dari rapat kerja nasional PWI pusat dalam rangka Peringatan Hari Pers Nasional 2024.

 

Kegiatan tereebut bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Candi Bentar Hall, Putri Duyung Resort, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (17/2/2024).

 

Dalam kesempatan tersebut, Ketua PWI Pusat Hendry Ch Bangun mengatakan, wartawan olahraga untuk terus bertanggungjawab dalam menggelorakan bangsa. Untuk itu ia mengajak pare awak media untuk mengawal pemberitaan olahraga di tanah air dengan baik.

 

"Kami sebagai wartawan olahraga bertanggung jawab untuk menggelorakan bangsa. Menuju Olimpiade kita menggelorakan. Kita beri berita baik, kita bicara mengenai harapan, apa yang kita bisa beri melalui olahraga," ucapnya mengawali diskusi tersebut.

 

Sementara itu, ketua seksi Siwo PWI Pusat, Agus Susanto mengatakan kegiatan ini di igelar dalam rangka mengawal tradisi emas Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Ia juga  berharap agar acara ini mengerikan hasil yang terbaik begi perkembangan olahraga di tanah air.

 

"Semoga seminar ini berjalan lancar dan bisa memberi hasil yang baik bagi perkembangan olahraga Indonesia,"ucapnya.

 

Seperti diketahui, dalam diskusi ini menghadirkan dua orang pemateri, yaitu Sekretaris Jenderal ( Sekjen) PBSI Fadil Imran dan Kepala Bidang Luar Negeri FPTI Hendricus Mutter. Dalam materinya, Fadil menjelaskan tentang program PBSI untuk membangkitkan kembali prestasi bulutangkis Indonesia. Untuk itu ia bersama jajaran pengurusnya tengah bekerja keras dengan cara memaksimalkan peran teknologi melalui sport science.

 

"Inovasi teknologi berbasis sains dan optimalisasi teknologi data, teruji membawa prestasi bagi olahragawan dunia. Kuncinya adalah sport science, ini adalah sesuatu yang tak mungkin kita tak manfaatkan di Indonesia di samping manajemen olahraga yg baik," ujar Fadil.

 

Berbeda dengan Fadil, Kabid Luar Negeri FPTI, Hendricus Mutter, berbicara dengan optimis bahwa panjat tebing bisa menyumbangkan medali emas pada Olimpiade Paris 2024.

 

Semua itu dilihat berdasarkan hasil dari sejumlah pertandingan yang telah dilalui di mana atlet Indonesia selalu mendapatkan hasil yang baik dan bahkan memecahkan rekor.

 

"Target kami meraih dua medali emas di Olimpiade Paris 2024. Untuk atlet kami sudah ada dua yang lolos, yaitu Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rahmad Adi Mulyono,"  ujar Hendricus.

 

"Ke depan masih ada pertandingan untuk seleksi nomor speed dan kami berharap bisa menambah lagi satu putra dan satu putri. Kesempatan itu masih terbuka dan semoga terwujud dalam pertandingan di Shanghai dan Budapest," tambahnya.

 

Optimisme yang dituturkan Hendricus agaknya tak berlebihan. Sebab, Indonesia memang unggul di nomor speed.

 

Sebuah keuntungan juga bagi Indonesia di mana panjat tebing nomor speed baru dipertandingkan di Olimpiade pada 2024 ini. Sehingga, Indonesia bisa mengandalkan cabang olahraga lain untuk membawa pulang medali emas di luar bulutangkis. (sir/wan)