ER, Mantan Wali Kota Batu Berpulang, Ini Informasi Diagnosanya
Gastroenteritis atau GEA adalah suatu kondisi di mana terjadi peradangan pada saluran pencernaan, yang umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, dan dikenal dalam masyarakat dengan istilah muntaber.
NUSADAILY.COM – KOTA BATU – Warga Kota Batu berduka. Itu karena Wali Kota Batu yang menjabat dua periode, 2007-2012 dan 2012-2017 tersebut meninggal dunia, Kamis (30/11/2023) dalam perawatan di RS dr. Kariyadi Semarang. Menurut informasi yang diterima, ER, sapaan akrabnya didiagnosa menderita gastroenteritis, yang akhirnya menyebabkan keracunan hingga berdampak pada kondisi jantung.
ER sapaan akrabnya, adalah aktor utama dalam gemerlapnya pembangunan Kota Batu. Dia berperan besar menyulap kota yang hanya punya tiga kecamatan ini, menjadi Kota Wisata yang mampu mendatangkan jutaan wisatawan setiap tahun. Pariwisata itu juga yang menopang perekonomian warga hingga peningkatan tertinggi di Jatim. Selain wisata, pertanian dan UMKM menjadi sektor utama untuk perekonomian. Balai Kota Among Tani dengan segala kemegahan dan fasilitas juga tidak bisa lepas dari peran ER ketika masa jabatan Wali Kota periode kedua.
Agus Soegiono, adik almarhum ER, menjelaskan bahwa diabetes yang naik akibat konsumsi sambal dapat menjadi salah satu faktor kematiannya. Gastroenteritis atau GEA adalah suatu kondisi di mana terjadi peradangan pada saluran pencernaan, yang umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, dan dikenal dalam masyarakat dengan istilah muntaber.
ER baru dua hari menjalani perawatan medis di Paviliun Garuda RS dr. Kariyadi Semarang. Dia sempat mengeluhkan rasa sakit di perut yakni mual, muntah sampai diare.
“Informasi yang saya dapat Mas Eddy makan sambal, terus diare yang gak berhenti hingga akhirnya lemas. Kemudian langsung dibawa ke RS untuk menjalani perawatan. Dugaannya keracunan, sehingga berdampak ke kondisi jantung,” tuturnya.
Sebagai informasi, Gastroenteritis / GEA adalah peradangan pada saluran pencernaan. Termasuk lambung dan usus yang umumnya disebabkan karena infeksi virus atau bakteri. Di masyarakat gastroenteritis dikenal dengan istilah muntaber.
Gastroenteritis adalah suatu keadaan dimana feses hasil dari buang air besar (defekasi), yang berkonsistensi cair ataupun setengah cair dan kandungan air lebih banyak dari feses pada umumnya. Disertai dengan mual muntah dan frekuensi dari buang air besar lebih dari 3 kali dalam sehari.
Gastroenteritis / GEA merupakan perubahan pada frekuensi buang air besar menjadi lebih sering dari normal atau perubahan konsistensi feses menjadi lebih encer atau kedua-duanya dalam waktu kurang dari 14 hari. Umumnya disertai dengan beberapa gangguan saluran cerna seperti mual, muntah, nyeri perut, kadang-kadang disertai demam. (wan)
