Ealah, Ternyata Ada Dewa Penentu Kemenangan di Pilpres 2024, Siapa Dia?

Sementara itu, swing voters adalah orang-orang yang sudah menentukan pilihan kandidat. Namun, kalangan ini akan mengubah pilihannya menjelang pencoblosan karena dinamika politik yang terjadi. "Mereka sangat bisa mengubah peta nanti itu. Mereka itu saya sebut dengan istilah dewa elektoral," kata Pangi, Kamis (16/11).

Nov 18, 2023 - 14:46
Ealah, Ternyata Ada Dewa Penentu Kemenangan di Pilpres 2024, Siapa Dia?

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Tersisa 88 hari bagi Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan untuk menjalani rangkaian persiapan kampanye hingga hari H pencoblosan Pilpres 2024.

Peta kekuatan masing-masing calon sudah terekam dalam berbagai survei. Namun, angka-angka itu masih terus bergerak setiap hari.

Terlebih lagi masih ada pemilih-pemilih yang bimbang nan galau. Berbagai survei merekam fenomena orang-orang yang belum menentukan pilihan (undecided voters) dan mereka yang belum 100 persen yakin dengan pilihannya (swing voters).

Misalnya, survei Populi Center 29 Oktober-5 November 2023. Survei itu mencatat 10,6 persen orang belum memutuskan pilihan dan 1,6 persen orang tidak menjawab.

Dari kalangan orang yang telah menentukan pilihan, ada 27,4 persen yang masih bimbang. Mereka membuka peluang mengganti pilihan di kemudian hari.

Lebih dari separuh di antaranya adalah pemilih Prabowo-Gibran. Padahal, pasangan itu duduk di peringkat satu dengan elektabilitas hingga 43,1 persen.

Survei Charta Politika 26-31 Oktober 2023 juga merekam undecided voters sebanyak 4,3 persen. Survei itu juga mencatat ada 23,8 persen orang yang mungkin saja berubah pilihan di waktu mendatang.

Indo Barometer mencatat persoalan lebih kompleks di kalangan orang-orang yang masih galau memilih. Survei terbaru mereka mencatat jumlah orang yang belum memutuskan pilihan capres-cawapres mencapai 13,4 persen.

Kalangan pemilih galau ini tak bisa dianggap sebelah mata karena bisa jadi "kartu liar" atau "wild card" penentu pemenang Pilpres 2024. Dari beberapa pilpres terakhir, migrasi pemilih terjadi saat hari pemungutan suara.

Pada Pilpres 2014, Indo Barometer mencatat ada 13,5 persen pemilih masih ragu pada awal Juni. Saat itu, suara Jokowi-JK tak sampai 50 persen, sedangkan Prabowo-Hatta tak tembus 40 persen.

Hasil akhir memperlihatkan pemilih-pemilih galau berhasil direbut Prabowo-Hatta. Pasangan itu memang tak menang, tetapi perolehan suara mereka bertambah 10,35 persen dari prediksi survei Indo Barometer.

Hal serupa terjadi lima tahun kemudian. SMRC memprediksi Jokowi-Ma'ruf menang dengan 56,8 persen. Nyatanya, pasangan itu memperoleh 55,5 persen suara.

Meski menang, suara Jokowi-Ma'ruf berkurang. Sementara itu, suara Prabowo-Sandi yang diprediksi hanya 37 persen justru melesat ke angka 44,5 persen.

Dewa penentu kemenangan

CEO Voxpol Center Research Pangi Syarwi Chaniago mengatakan pemilih-pemilih galau selalu ada dalam pemilu. Mereka terdiri dari undecided voters dan swing voters.

Menurutnya, undeciced voters adalah orang-orang yang menyembunyikan atau benar-benar belum punya pilihan kandidat. Orang-orang ini biasanya berasal dari kalangan menengah kritis yang masih ingin memantau perkembangan setiap kandidat.

Sementara itu, swing voters adalah orang-orang yang sudah menentukan pilihan kandidat. Namun, kalangan ini akan mengubah pilihannya menjelang pencoblosan karena dinamika politik yang terjadi.

"Mereka sangat bisa mengubah peta nanti itu. Mereka itu saya sebut dengan istilah dewa elektoral," kata Pangi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (16/11).

Pangi memahami dua kelompok ini memang belum mengubah pemenang dalam dua edisi pilpres terakhir. Namun, ia yakin kelompok-kelompok galau ini menjadi penentu pada Pilpres 2024.

Dia beralasan selisih elektabilitas antarkandidat tipis, terutama Ganjar dan Prabowo. Dia mengutip survei Voxpol bulan Agustus yang menemukan ada sekitar 6 persen undeciced voters.

"Anggaplah selisih Ganjar dengan Prabowo 4 persen. Artinya kalau undecided 6 persen, akan bisa mengubah peta juga nanti," ucapnya.

"Belum swing voters yang migrasi saat memilih juga cukup banyak. Jangan terkecoh dengan hasil survei sekarang," ujarnya.

Masa kampanye Pilpres 2024 akan dimulai pada 28 November 2023. Tiga kandidat bisa berkampanye selama 75 hari.

KPU melarang kampanye pada masa tenang 11-13 Februari 2024. Hari pemungutan suara Pilpres 2024 akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024.(han)